Lihat ke Halaman Asli

Galih Prasetyo

TERVERIFIKASI

pembaca

Cerita Hoax di Bursa Transfer yang Bikin Geger Inggris

Diperbarui: 4 September 2020   01:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

independent.co.uk

Ada satu kondisi yang cukup menarik untuk dibahas dari ranah sepakbola, utamanya saat memasuki bursa transfer pemain klub-klub Eropa. Kondisi itu ialah soal propaganda yang disebar oleh sejumlah penulis dan media di kisaran pembelian pemain satu klub, kondisi yang ingin diciptakan untuk bisa mendapatkan daya tarik pembaca.

Pernahkah kita mendengar nama Padraic O Conaire? Nama itu memang cukup asing namun tidak bagi publik Inggris. Dikutip dari theguardian.com, Padraic bukan sosok sembarangan, ia adalah penulis kenamaan di Inggris pada era 1882, bahkan di daerah Galway, Irlandia terdapat sebuah patung dirinya.

Padraic ialah penulis produktif di Inggris, banyak karyanya yang begitu disukai masyarakat Inggris, salah satu karyanya yang cukup fenomenal berjudul "My Little Black Donkey". Padraic ialah penulis fiksi pertama dalam bahasa asli Irlandia. Ia begitu dihormati oleh banyak penulis di Inggris.

Salah satu penulis Inggris yang begitu kagum dengan karya Padraic ialah Declan Varley. Declan bahkan mendapat insipirasi dari karya Padraic yang berjudul "My Little Black Donkey" untuk tulisannya di sepakbola. Apa yang dilakukan oleh Declan? 

Sebagai editor di salah satu media di Irlandia, selama bursa transfer Liga Inggris beberapa musim lalu, ia sibuk memilah artikel yang dapat menarik minat pembaca.

Declan menghapus sumber asli dan mengedepankan sumber anonim yang masih perlu diuji kebenarannya. Mengaku sebagai fan berat Arsenal, media yang digawangi oleh Declan banyak menurunkan headline soal pemberitaan heboh soal rencana pembelian pemain anyar Arsenal. Sebagai seorang jurnalis, Declan paham betul bahwa salah informasi merupakan satu kesalahan fatal dalam karya jurnalistik.

Namun demi rencana 'eksperimen sosialnya', Declan memanfaatkan kesalahan informasi untuk membuat kisah bombastis soal pembelian pemain di Arsenal.

"Dia sepertinya ingin melihat sejauh mana berita hoax bisa berkembang di masyarakat, utamanya para supoter Arsenal," tulis salah satu jurnalis lainnya seperti dikutip dari realclearsports.com.

Pada 2008, Declan bahkan sampai terbang ke Moldova hanya untuk 'bertemu' bocah bernama Masal Bugduv yang katanya memiliki skill sepakbola hebat, padahal faktanya bocah itu tak memiliki skill bermain sepakbola.

"Tahu ada keledai yang tidak memiliki kegunaan namun tetap saja ada penawar yang berani membayar lebih tinggi. Ada korelasi soal itu di bursa transfer sepakbola," kata Declan.

Sepakbola merupakan tanah paling subur untuk tumbuh kembangnya berita palsu atau sekarang yang kita sebut berita hoax. Di konteks sepakbola utamanya saat memasuki bursa transfer, hiruk pikuk bursa transfer membuat publik sulit membedakan mana yang fakta atau mana yang fiksi. Kebenaran di pemberitaan bursa transfer menjadi sulit dipahami.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline