Lihat ke Halaman Asli

Sulawesi Utara, antara Kekeringan dan Kebanjiran

Diperbarui: 7 Oktober 2015   10:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

MENGINGATKAN

Musim kering berkepanjangan mulai menandakan akhir, walaupun entah pekan ini atau pekan di Desember nanti; tidak bisa pasti.

Yang pasti adalah, ketika hujan tiba, apakah Sulawesi Utara siap menghadapinya. Jika hujan turun diatur secukupnya di sini secukupnya di sana, itu idealnya kita semua.

Tapi siapa yang bisa atur?

Januari 2014 itu baru tahun lalu, dan Januari 2016 itu tinggal 2 bulan lagi. Apakah Sulawesi Utara sudah siap? Syukur jika tidak ada ekor topan semacam Haiyan di langit Sulawesi Utara; tetapi jika ada yang lain?

Janganlah Sulawesi Utara terlena dengan keyakinan; bencana itu tidak saban tahun; tapi lebih baik waspadalah.

PENGAWASAN TINGKAT TINGGI

Pemerintah terlebih jangan pandang enteng alam. Monitoring ketat atas pergerakan awan setidaknya boleh menolong memberi peringatan awal kepada rakyat.

Jika peristiwa 15 januari 2014 terulang, itu tidak ada beda dengan pemerintah bersifat lebih bodoh dari keledai, sebab jatuh lagi di lubang yang sama.

Rasanya tidak perlu demikian; pemerintah itu punya segalanya, teknologi, peralatan, fasilitas; bagaimana mungkin peristiwa itu bisa terulang?

Sudah cukup belajar, tapi apakah sudah menyiapkan penanggulangannya?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline