Lihat ke Halaman Asli

Praktek Kodok, Mengingatkan Kembali Pemerintah

Diperbarui: 2 Juli 2015   16:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

SUPAYA SELALU INGAT

Bulan September 2014, sudah saya sampaikan bahwa menaikkan BBM akan berakibat buruk terhadap kekuatan ekonomi rakyat, tetapi BBM tetap dinaikkan, padahal solusi sudah saya berikan juga. Hanya karena saya rakyat biasa yang terbatas saja maka solusi itu tidak jadi perhatian.

http://www.kompasiana.com/indonesiasejahtera2045/19-bbm-tolong-sampaikan-kepada-presiden-joko-widodo-jangan-naikkan-harga-sebelum-pertimbangkan-penjelasan-ini_54f5e82ca33311a1768b4613

http://www.kompasiana.com/indonesiasejahtera2045/mengingatkan-pemerintah-jangan-sampai-1-us-jadi-rp-17-000_5520b903a33311124746d17d

Buktinya sekarang, kurs US$ merambat meninggalkan IDR 13000.

PRAKTEK KODOK

Seekor kodok yang dilempar ke panci yang berair panas akan membuat si kodok melompat keluar dari dalam panci. Tetapi jika si kodok ditaruh ke panci yang berair dingin, maka ia akan berenang saja di dalam panci. Lalu ketika api dihidupkan di bawah panci, sampai mati si kodok tidak akan keluar dari panci.

Mengapa? Sebab si kodok terlena di air dingin. Pelan-pelan air menjadi hangat, lalu suam-suam, si kodok sedap saja ia menikmati air yang terasa enak begitu. Ketika air melewati suam, panas, lalu mendidih, si kodok tidak sadar, ia tidak bisa lagi melompat meninggalkan panci, dan si kodok mati karena terpesona.

Tahun 1998 IDR dilempar ke panci mendidih, tapi cepat saja IDR melompat keluar dari sana, tetapi saat ini, IDR ada di panci yang dipanasi perlahan-lahan. Tiada sadar sejak 2011 sampai hari ini IDR menanjak dari 9000 dan sudah ada diatas kurs bulan Januari 1998.

Haruskah kali ini IDR terjebak lalu menjadi kodok yang mati oleh pesona lambat-lambat US$? Apa yang terjadi jika US$ merebus IDR? Di Rp 17.000? Siapa yang mati? Rupiah, atau rakyat, atau pemerintah?

INDONESIA BANGKIT

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline