Lihat ke Halaman Asli

Jika Saya Presiden Joko Widodo, Saya Minta Maaf

Diperbarui: 17 Juni 2015   08:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

SEDERHANA

Sebagai seorang pemimpin maka mengambil alih kesalahan anakbuah dengan memikul kesalahan anakbuah adalah tindakan yang sangat baik.

Saya belajar bahwa semua orang juga tahu, jika ada kesalahan terjadi dilapangan bukan salah pemimpinnya; namun pemimpin yang cepat tanggap adalah segera mengatasi masalah, dengan membantu menyelesaikan masalah bukannya malah memojokkan anakbuah yang melakukan kesalahan. Pemimpin sederhana akan selalu menemukan jalan untuk menyelesaikan masalah anakbuah, dan ia akan selalu membangun kecerdasan anakbuah untuk menjadi semakin baik setiap hari.

Saya juga belajar, bahwa pemimpin menekan anakbuah karena merasa ia berjasa memberi pekerjaan kepada anakbuah, dan ia merasa bahwa ia memiliki kuasa karena ia adalah atasan.  Adapun alasan lainnya terintikan kepada orang yang melakukan kesalahan, maka dia sendiri yang harus menyelesaikannya.

KESEDERHANAAN

Sehubungan dengan Perpres 39/2015, Presiden Joko Widodo tidak usah lagi menggulirkan polemik dengan pernyataan yang membela diri; sebab sebagai pemimpin, seharusnya Presiden Joko Widodo dengan sangat sederhana boleh memberi jawaban kunci untuk menyelesaikan masalah.

Presiden mengumumkan kepada rakyat :

“Saya memohonkan maaf kepada seluruh rakyat Indonesia, karena saya telah menyetujui keputusan yang ternyata tidak sesuai dengan kehendak rakyat sekalian seperti yang tercantum dalam Kepres 39/2015 yang sudah diumumkan tersebut.

Dan untuknya, saya akan memperbaiki atau mencabut setelah dikaji kembali dari semua hal, agar bisa memenuhi semua perencanaan pemerintah dan sekaligus memenuhi harapan rakyat Indonesia.

Terimakasih atas semua perhatian rakyat kepada pemerintah, dan harapan saya, setiap hari kita, pemerintah dan rakyat, akan selalu berjalan sejajar dalam tujuan untuk mencapai kesejahteraan Indonesia secara menyeluruh”.

Dalam kesederhanaan ini Presiden sekaligus melakukan banyak hal yang baik; mengendalikan pergerakan politik, menjaga kepercayaan rakyat, memimpin dengan bijak, dan bertanggungjawab.

Simpati rakyat akan terpupuk terus, dan Indonesia diarahkan oleh Presiden Joko Widodo kepada nilai dan tindakan yang selalu positif.



Salam Indonesia Sejahtera

Tuhan memberkati Indonesia

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline