Lihat ke Halaman Asli

Paradox Rezim "Lintah Darat"

Diperbarui: 17 Juni 2015   09:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Hampir lima bulan sudah Rezim pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla ini berjalan, dengan menggulirkan berbagai kebijakan yang diharapkan menjadikan Indonesia lebih Hebat dari sebelumnya, itulah harapan banyak Rakyat Republik ini kepada pemerintahan yang baru yang mendasarkan pada Visi dan Misi Nawa Cita sebagai Janji yang akan diwujudkan kepada rakyat

Tapi tabungan harapan itu makin hari makin menipis dengan melihat kebijakan-kebijakan rezim pemerintahan baru yang diambil dalam mengelola negara, banyak kebijakan-kebijakan yang kontradikstif dari Nawa Cita sebagai janji politik kepada rakyat, banyak kebijakan-kebijakan yang diambil membuat geleng-geleng kepala bukan karena asyik dengerin irama musik, tetapi geleng-geleng kepala karena ketidakmengertian yang luar biasa terhadap kebijakan yang diambil jauh dari mewujudkan janji rezim ini kepada rakyat

Seperti misalnya dengan rencana kebijakan baru presiden yang  akan memberikan incentive/ tunjangan kepada para pegawai pajak sekitar 4,1 Trilyun dengan harapan incentive tersebut akan menjadi doping dan vitamin para pegawai pajak agar penerimaan pajak negararezim pemerintahan ini meningkat sekitar 314 Trilyun sehingga diharapkan penerimaan pajak meningkat menjadi 1300 trilyun per tahun

Artinya apa? Pemerintahan ini berharap mengeruk kantong Rakyat pajak lebih dalam untuk membiayai pemerintahannya, padahal janji rezim ini pada rakyat belum dipenuhi, tetapi masih ingin "mbeteti" rakyat agar membayar pajak lebih, ini adalah paradox mental yang serius dari pemimpin rezim pemerintahan sekarang, bayangkan jika seseorang banyak berjanji mengerjakan sesuatu  dan belum dilaksanakan tetapi minta dibayarin dulu, dan seperti tidak terjadi apa-apa, maka ini adalah persoalan serius menyangkut moral dan mental buruk yang harus direvolusi

Pemberian incentive pada pegawai pajak 4,1 Trilyun demi kenaikan pendapatan pajak 1300 Trilyun ini sungguh sangat melukai rakyat, yang sejak pemerintahan ini berjalan, banyak kebijakan-kebijakan yang jauh dari harapan dan menimbulkan beban baru bagi rakyat, suatu contoh misalnya melambungnya harga-harga akibat kebijakan kenaikan BBM. Rakyat sudah menanggung beban negara dengan pencabutan subsidi berarti peningkatan pendapatan negara karena rakyat harus membeli BBM mahal tanpa subsidi, ditambah lagi dengan kenaikan harga menjadikan ekonomi semakin sulit bagi rakyat kecil, seharusnya pencabutan subsidi  BBM keuangan negara semakin besar sehingga tidak perlu menaikan pajak, tetapi kemanakah aliran dana pencabutan subsidi BBM? semua masih belum jelas dan abu-abu

Rencana pemberian incentive pegawai pajak 4,1 Trilyun demi obsesi kenaikan pajak, mencabut subsidi BBM, jika semua itu benar pemerintah rezim ini lebih senang bermain pada kekuasaan, dan seakan-akan seperti terburu-buru mengejar setoran, entah setoran untuk siapa?

rezim pemerintah ini sudah melakukan langkah mencederai janjinya pada rakyat, seperti, KPK melemah dan pemberantasan korupsi kehilangan arah dan daya, rencana remisi koruptor, hukum dipolitisasi yg tidak sejalan dibuat tandingan, diadu atau dikriminalkan, pemilihan pejabat bukan berdasar integritas tp bagi2 kekuasaan tim sukses, dan yg membuat hati masgul adalah melonjaknya harga-harga membuat indikasi melemahnya ekonomi rakyat

ditengah situasi yg sulit, justru rejim ini membuat kontroversi baru memberi tunjangan fantastis kepada pegawai pajak sebesar 4,1 trilyun agar target pemasukan pajak meningakat
rejim ini berambisi MEROGOH KANTONG RAKYAT LEBIH DALAM peningkatan pajak 314 Trilyun

pada saat janji tidak ditepati, justru rezim ini ingin rakyat MENYEDIAKAN UANG LEBIH BANYAK buat membiayai pemerintahanya, siap2lah rakyat wajib pajak anda akan " dicambuk dan disandera" /denda  jika anda tidak bayar pajak
rezim JOKOWI lebih asyik bermain kekuasaan dan melupakan janjinya, apalagi jika dana parpol 1 trilyun jg dijalankan, sungguh ini adalah "penindasan"
revolusi mental hanya sebuah jargon semu....dan sepertinya Presiden sendiri adalah salah satu yang harus direvolusi mentalnya, semoga rezim ini segera sadar, atau akan ada sebuah penyadaran rakyat yg bergerak dan menghukumnya...salam Prihatin

(semoga tidak di bully pencinta dan pendukung Jokowi)




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline