Lihat ke Halaman Asli

Stellon Salim (dr.LonLim)

General Practitioner

Sandiaga Uno dengan Kaki Palsu Ojol

Diperbarui: 8 September 2018   13:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kurang lebih sepekan lalu Tiara Ayu Fauziah dipulangkan oleh Polda Metro jaya setelah menabrak pengemudi ojek online dengan mobil BMWnya. Mungkin hal ini membuat bro sist geram.

Tapi apa yang terjadi setelah seminggu di rumah sakit? Pengemudi ojol yang bernama Mohamad Nur Irfan sudah diamputasi kaki bagian bawahnya. Kaki yang sudah putus memang tidak dapat disambungkan kembali. Tetapi Tbisa digantikan dengan kaki palsu. Itu yang dilakukan oleh Bpk. Sandiaga Uno. "Nanti sampai ke prosthetic leg (kaki palsu) yang mudah-mudahan bisa sampai kami berikan. Begitu pulih, perlu waktu 9 sampai 12 bulan. Setelah itu kami harapkan dia bisa memulai treatment untuk memakai prosthetic leg", kata Sandiaga.

Tanpa kaki? Life must go on! Bro sist, pastinya kalian pernah mendengar "kaki palsu" atau prosthetic leg. Hal ini merupakan hal yang terlihat diperlukan untuk seseorang yang kehilangan kakinya. Tetapi sebenarnya, tidak hanya itu yang diperlukan seseorang yang kehilangan kakinya.

Seseorang sehabis kehilangan kaki, umumnya akan mengalami depresi. Penanganan hal ini, harus dilihat dari multisektoral. Agar penanganan pada seseorang yang mengalami kehilangan kaki dapat berjalan secara optimal.

Jadi apa saja yang dilakukan dokter untuk menangani pasiennya yang patah kaki?

1. Pertama pasien yang patah kaki karena kecelakaan lalulintas akan dilarikan ke Unit Gawat Darurat di Rumah Sakit. Disana pasien akan dilakukan pertolongan pertama guna mengurangi pendarahan dan menyelamatkan nyawanya.

2. Setelah itu, dokter tulang (orthopedi) akan melakukan tugasnya untuk melakukan amputasi setelah ditetapkan hal tersebut harus dilakukan. Dalam kasus ini, ojol dilakukan pemotongan kaki dibawah lutut.

3. DEPRESI! Ini yang umumnya terjadi pada pasien yang kehilangan kakinya. Maka dari itu, pasien akan dibina oleh psikiater agar dapat memecahkan masalahnya. Terkait penolakan akan dirinya tidak memiliki kaki. Disini PENTING peran keluarga dan kerabat untuk dapat memberikan motivasi kepada pasien.

4. Pemberian prosthetic leg atau kaki palsu. Hal ini dilakukan oleh rehabmedik guna mempertimbangkan kaki palsu yang cocok untuk pasien dan rehabilitasi terkait cara berjalan. Kekurangan prosthetic leg umumnya karena tidak dapat ditekuk pada bagian lutut. Tetapi pada kasus Irfan, karena kaki yang terkena pada bagian bawah lutut. Jadi pemasangan prosthetic leg seharusnya tidak menjadi masalah dan dapat berjalan seperti normal kembali.

Dari sini bro sist, kita dapat belajar mengenai kesehatan jika seseorang kehilangan kakinya. Serta jika sedang berkendara, pastikan diri kalian berhati-hati ya!




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline