Lihat ke Halaman Asli

Hidup Normal dengan Lupus, Kenapa Tidak?

Diperbarui: 24 Maret 2017   10:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber gambar: istimewa

Siapa yang tak kenal artis cantik Selena Gomez sang mantan pacar Justin Bieber?. Kini biduan berusia 25 tahun ini semakin terlihat segar setelah mendapatkan tambatan hati baru, The Weeknd.

Sukses sebagai penyanyi dan aktris membuat Selena Gomez banyak dipuja. Penyabet penghargaan American Music Award 2016 ini tampak tidak terlihat sebagai seorang penderita penyakit lupus.

Selena sempat vakum beberapa waktu karena penyakit lupus. Ia pun melakukan pengobatan secara intensif untuk melawan penyakit tersebut.

Apa itu lupus?

Lupus merupakan penyakitauto-imun karena terjadi peradangan kronis yang terjadi saat sistem kekebalan tubuh menyerang jaringan dan organ. Peradangan akan mempengaruhi sistem tubuh yang berbeda seperti sendi, kulit, ginjal, sel darah, otak, jantung dan paru-paru.

Lupus lebih banyak mempengaruhi wanita dibanding pria. Bahkan menurut S.L.E. Lupus Foundation, 90% orang yang didiagnosis dengan kondisi lupus seumur hidup adalah wanita berusia antara 15-34 tahun.

Lupus juga tidak diketahui penyebabnya. Para ahli lupus memperkirakan penyakit ini mungkin diakibatkan campuran genetik dan lingkungan. Selain itu, sinar matahari, merokok, obat-obatan dan senyawa kimia juga dapat berpotensi meningkatkan risiko penyakit lupus.

Lupus memiliki beberapa tanda umum, antara lain:

  • Pembengkakan sendi dan nyeri
  • Nyeri, pembengkakan sendi, dan rasa kaku di pagi hari, adalah tanda-tanda klasik dari lupus. Selain itu gejala ini paling sering menyerang pergelangan tangan, buku-buku jari, dan jemari. Tanda ini juga bisa membingungkan karena mirip dengan gejala dari rheumatoid arthritis (RA). Perbedaan antara keduanya ialah lupus dapat mempengaruhi sendi di satu sisi tubuh, sedangkan RA mempengaruhi kedua sisi tubuh.
  • Ruam wajah
  • Ruam kulit yang terjadi saat terkena sinar matahari adalah gejala khas dari lupus. Biasanya disebut ruam kupu-kupu dan biasanya memanjang dari jembatan hidung, ke bawah tulang pipi, lalu ke tulang rahang.
  • Nyeri dada
  • Lupus sering menyebabkan peradangan pada jantung, baik di lapisan luar atau dalamnya. Hal ini menyebabkan sesak napas, nyeri dada yang tajam, aliran darah yang terganggu, dan peningkatan risiko penyakit jantung.

Lalu apa solusinya agar tetap bertahan dengan lupus?

Rajinlah konsumsi rempah-rempahan. Salah satu contohnya adalah rempah yang mengandung kurkumin seperti kunyit & temu putih. Kurkumin dapat mengatasi inflamasi yang dialami oleh pasien lupus. Menurut sebuah penelitian yang dilakukan oleh Journal of Renal Nutrition pada tahun 2012 disebutkan bahwa kurkumin dapat membantu mengurangi hematuria, proteinuria serta tekanan darah sistolik pada pasien penderita refractory lupus nephritis.

Selanjutnya adalah konsumsi omega 3. Menurut sebuah penelitian, kandungan eicosapentaenoic acid (EPA) pada omega-3 asam lemak dapat mengobati dan memperbaiki gejala lupus yang disebabkan oleh efek anti-inflamasi. Studi lainnya yang diterbitkan oleh Annals of the Rheumatic Disseases pada tahun 2008 menemukan bahwa para peserta penelitian yang mengonsumsi 3 gram suplemen minyak ikan omega-3 (mengandung 1.200 mg DHA dan EPA) setiap hari selama enam bulan menunjukkan perbaikan gejala lupus dibandingkan kelompok plasebo.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline