Lihat ke Halaman Asli

Move, While You Still Can Move!

Diperbarui: 6 Maret 2017   18:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Gaya hidup malas bergerak (sedentary lifestyle) kian menjadi momok bagi masyarakat masa kini. Kemajuan teknologi informasi yang seolah “menghilangkan” jarak antar manusia, kecanggihan sarana transportasi yang membuat manusia semakin mudah untuk berpindah tempat dengan usaha yang minim, perubahan pola kerja dari yang sebelumnya physical oriented(sarat aktivitas fisik) menjadi mind oriented (minim aktivitas fisik, lebih mengandalkan kemampuan berpikir) dan gaya hidup serba instan membuat manusia masa kini cenderung semakin malas bergerak.

Sedentary lifestyleitu sendiri didefinisikan sebagai jenis gaya hidup tanpa aktivitas fisik atau dengan aktivitas fisik yang tidak teratur. Aktivitas malas bergerak seperti duduk, membaca, bermedsos, menonton TV, bermain video game, telepon genggam dan komputer di sepanjang hari tanpa atau dengan sedikit aktivitas fisik yang memadai. Gaya hidup seperti ini telah dihubungkan dengan banyak penyakit penyebab kematian yang sebenarnya dapat dicegah. Ada istilah screen time yaitu lamanya seseorang menatap layar seperti layar TV, komputer atau perangkat mobile, di mana screen time yang berlebihan berhubungan dengan banyak efek buruk pada kesehatan.1, 2, 3, 4

Orang yang lebih banyak duduk diam beresiko mengalami kematian dini, dimana resiko ini lebih besar pada mereka yang duduk lebih dari 5 jam sehari. Faktor resiko ini menjadi faktor resiko independen yang tidak berhubungan dengan Index Massa Tubuh dan latihan fisik. Orang yang duduk lebih dari 4 jam sehari memiliki resiko penyakit 40% lebih tinggi dibanding yang kurang dari 4 jam sehari. Kabar gembiranya, orang yang berolahraga sedikitnya 4 jam per minggu memiliki derajad kesehatan sama baiknya dengan orang yang duduk kurang dari 4 jam sehari.5, 6

Penyakit-penyakit yang berhubungan dengan gaya hidup malas bergerak : Kecemasan7,8,9, Penyakit kardiovaskuler10,11, Migrain, Kanker payudara, Kanker kolon7, Depresi7,9, Diabetes7, Gout, Hipertensi7,12, Dyslipidemia7, masalah kulit dankerontokan rambut, peningkatan angka kematian pada orang dewasa13,14, Obesitas15,16, Osteoporosis7,17,18, Scoliosis7,17,18, hernianucleuspulposus(nyeri pinggang bawah)19

Setelah melihat begitu banyaknya efek buruk dari kurangnya bergerak, maka kita diharapkan semakin menyadari tentang betapa pentingnya melakukan gerak tubuh yang teratur alias berolahraga.

Berolahraga (physical exercise) diartikan sebagai segala upaya yang bertujuan untuk meningkatkan dan mempertahankan kesehatan, kebugaran dan kondisi fisik dan mental yang baik secara menyeluruh20. Alasan untuk berolahraga juga termasuk meningkatkan proses pertumbuhan dan perkembangan, memperlambat penuaan, menguatkan otot dan sistem kardiovaskuler, mengasah kemampuan atletik, menurunkan dan mempertahankan berat badan dan untuk kesenangan.

Berolahraga secara teratur dan sering dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan mencegah “penyakit karena kemakmuran” seperti penyakit kardiovaskuler, diabetes tipe 2 dan obesitas21,22. Selain itu, berolahraga juga dapat mengatasi stress dan depresi, meningkatkan kualitas tidur (bahkan diterapkan sebagai terapi non medikamentosa pada pasien dengan insomnia), meningkatkan dan mempertahankan rasa percaya diri, meningkatkan kesehatan mental, mempertahankan fungsi pencernaan yang baik (dengan melancarkan BAB, mencegah konstipasi dan timbulnya gas), menjaga kesehatan reproduksi dan meningkatkan daya tarik terhadap lawan jenis atau citra diri yang berhubungan dengan peningkatan rasa percaya diri23,24. Bahkan beberapa ahli kesehatan mengatakan bahwa berolahraga sebagai “obat ajaib” atau “keajaiban” mengingat begitu banyak manfaat kesehatan dari berolahraga25,26.

Di Inggris, para pekerja dianjurkan melakukan kegiatan fisik ringan selama 2 – 4 jam selama jam kerja, seperti berjalan dan berdiri27. Di Amerika, CDC / pernyataan konsensus ACSM dan laporan Surgeon General mewajibkan kepada setiap orang untuk melakukan latihan fisik ringan seperti berjalan, berenang dan pekerjaan rumah tangga minimal 30 menit sehari28.

Secara umum, latihan fisik diklasifikasikan menjadi :

Latihan aerobik, yaitu setiap kegiatan fisik yang melibatkan otot-otot besar pada tubuh dan memacu tubuh menggunakan oksigen lebih banyak dibanding ketika beristirahat29. Ritme latihan tidak terlalu cepat sehingga jantung mampu mensuplai cukup oksigen ke otot30. Tujuan dari latihan aerobik ialah untuk meningkatkan performa kardiovaskuler31  Contoh latihan aerobik ialah bersepeda, berenang, jalan cepat, loncat tali, mendayung, mendaki gunung, tenis dan berjalan jauh dan perlahan29.

Latihan anaerobik, ialah latihan yang beritme cepat, interval pendek dimana jantung tidak mampu mensuplai cukup oksigen ke otot. Latihan ini bertujuan meningkatkan kemampuan otot utk bekerja tanpa cukup oksigen dan saat asam laktat dihasilkan30. Termasuk didalamnya ialah latihan kekuatan dan beban yang bertujuan menguatkan dan menonjolkan otot, disamping meningkatkan kekuatan tulang, keseimbangan dan koordinasi29. Contoh latihan anaerobik ialah push up, pull ups, lunges, latihan biseps dengan beban, lari sprint

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline