Lihat ke Halaman Asli

Mengejutkan, 27% Pengidap Diabetes Mengalami Komplikasi Ginjal

Diperbarui: 24 April 2018   21:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

istimewa

Sebagai seorang penyuluh kesehatan, saya bertemu banyak pasien dengan beragam masalah kesehatan. Salah satu yang paling menarik perhatian saya adalah Pak Ahmad, 50 tahun, yang beberapa bulan terakhir ini menderita gagal ginjal. Ia harus menjalani cuci darah dua minggu sekali untuk membantunya bertahan hidup.

Gagal ginjal tersebut disebabkan oleh diabetes yang sudah dideritanya sejak 10 tahun terakhir. Sehari-hari Pak Ahmad harus suntik insulin dan mengatur asupan makanan untuk mengontrol gula darahnya. Lalu, apa hubungan diabetes dengan penyakit ginjal?

Diabetes Melitus (DM) atau kencing manis itu sendiri adalah kelainan metabolik yang bersifat kronik, yang ditandai oleh gangguan metabolisme karbohidrat, lemak dan protein sehingga terjadi peningkatan kadar glukosa darah yang melebihi normal. Di mana kadar normal glukosa darah sebelum makan 70-110 mg/dL; dua jam setelah makan <180 mg/dL; setelah tidak makan (puasa) selama delapan jam <100 mg/dL.

Memang salah satu komplikasi dari diabetes yang paling dikhawatirkan adalah gagal ginjal karena nefropati diabetik. Nefropati diabetik adalah kelainan degeneratif vaskuler ginjal, karena gangguan metabolisme karbohidrat atau intoleransi gula. Didefinisikan sebagai sindrom klinis pada pasien DM, yang ditandai dengan albuminuria menetap yaitu: >300 mg/24 jam atau >200 mikrogram/menit pada minimal dua kali pemeriksaan dalam kurun waktu 3 sampai 6 bulan

Mengutip data 7th Report of Indonesian Renal Registry2014, urutan penyebab gagal ginjal pasien yang mendapatkan hemodialisis (cuci darah) yaitu karena hipertensi (37%), penyakit diabetes mellitus atau Nefropati Diabetik (27%), kelainan bawaan atau Glomerulopati Primer (10%), gangguan penyumbatan saluran kemih atau Nefropati Obstruksi (7%), dan penyebab lain lain-lain (18%).

Hal ini diperburuk dengan pola hidup penduduk Indonesia. Melengkapi pernyataan tersebut, hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Kementerian Kesehatan RI tahun 2013 menunjukkan data bahwa penduduk Indonesia >10 tahun memiliki kebiasaan minum minuman beralkohol (4,6%); kurang aktifitas fisik (26,1%); penduduk usia >15 tahun merupakan perokok aktif (36,3%); serta penduduk >10 tahun kurang mengonsumsi buah dan sayur (93%). Pola hidup yang sangat buruk bukan?

Untuk itu disarankan konsumsi buah dan sayur yang cukup agar mencukupi kebutuhan nutrisi dan mencegah berbagai penyakit. Karena buah dan sayur mengandung banyak senyawa seperti antioksidan untuk menangkal radikal bebas, serat untuk menjaga sistem pencernaan, multivitamin untuk daya tahan tubuh, dll. Terlebih untuk kasus Bapak Ahmad di mana dibutuhkan pengaturan pola makan yang tepat agar gagal ginjalnya tidak semakin parah.

Pak Ahmad harus rajin mengkonsumsi kacang-kacangan terutama kacang kedelai. Kedelai memiliki kandungan isoflavon, yang merupakan suatu zat fitoestrogen. Fitoestrogen pernah diteliti manfaatnya pada kasus nefropati diabetik. Mekanisme kerjanya melalui reaktivitas endotel arteriol ginjal (efek vasodilatasi), aktivitas nitrit oksida (efek vasodilatasi), serta efek antioksidan terhadap oksidasi LDL.

Isoflavon bertindak sebagai antioksidan, di mana akan membantu memperbaiki dan mencegah kerusakan pada sel-sel di ginjal. Selain itu, dalam kacang kedelai juga mengandung protein dan serat yang baik untuk mengatur kadar gula dan proses filtrasi pada ginjal. Dengan demikian, kadar gula akan terkontrol dan proses ekskresi dapat berjalan normal.

Untuk pengobatan, tentu Pak Ahmad harus mengikuti saran dari dokter. Jika ingin mempercepat penyembuhan, saat ini banyak sekali produk kesehatan yang menawarkan berbagai macam khasiat. Anda sebagai konsumen, dalam tahap inilah yang harus pandai memilih mana produk yang berkualitas. Jangan sampai, produk kesehatan yang Anda pilih justru memberatkan kerja ginjal.  Pilihlah produk herbal yang aman dan tanpa efek samping.

Misalnya, selain mengkonsumsi kacang kedelai, Pak Ahmad juga mulai konsumsi SoMan herbal atas saran dari temannya. SoMan terbuat dari 39 macam bahan alam yaitu buah, sayur dan rempah. Salah satu bahan bakunya adalah kacang kedelai sehingga akan sangat  baik untuk proses perbaikan ginjal dan mengontrol gula darah. Soman akan memperbaiki pembuluh darah ginjal yang mengalami kerusakan, sehingga aliran darah menuju ginjal tidak terganggu.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline