Lihat ke Halaman Asli

Surat Terbuka untuk Pak Anies Baswedan

Diperbarui: 17 Juni 2015   14:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Assalamu Alaikum Wr.Wb

Yang saya hormati Bapak Menteri Anis Baswedan, Saya termasuk orang yang mengagumi calon pemimpin muda yang menginspirasi banyak kaum muda di Indonesia seperti pak Anas Urbaningrum, Pak anis Baswedan, Anis Mata.  saya berharap para pemimpin muda yang telah memegang kekuasaan tetap setia pada cita cita luhur  untuk membangun negeri ini. menciptakan pemerintahan yang bersih, maju, dan makmur,  seperti cita cita pendiri bangsa ini.  Saya Berdo'a Semoga  Pak Anies Bisa Amanah dan tidak terperosok seperti Pemimpin Muda Indonesia yang lain yang terjerat Kekuasaan dan membawanya ke Penjara.

Pak Anies Baswedan Yang Saya Hormati,  Saya memiliki Anak yang saat ini kelas 4 SD di sebuah desa di Pinggiran Boyolali,  pada awal semester tahun ini sekolahnya sudah  menerapkan Kurikulum  yang orang desa menyebutnya K 13 kata para gurunya sih lebih bagus dari pada KTSP. walaupun masih ada kesulitan di sana sini terutama sistem penilaian yang agak rumit. karena mungkin belum terbiasa.

simpelnya kata guru yang mengajar anak saya K 13 merangsang anak atau siswa untuk tahu apa, tahu mengapa dan tahu bagaimana dari situ siswa dilatih untuk kreatif dan inovatif.  dalam pembelajaran anak di latih untuk mengamati, menanya dan mencoba.

saya belum bisa memperkirakan  seberapa besar implikasi terhadap perkembangan pendidikan anak saya ketika semester kemarin di ajar di sekolah dengan kurikulum K 13 dan semester sekarang sampai kelas 5 nanti di ajar dengan KTSP dan saat kelas 6 nanti kembali ke kurikulum k 13.  Betapa sangat membingungkan. gurunya saja bingung apa lagi muridnya.

Memang untuk menjadi terkenal yang paling mudah selain membuat prestasi juga membuat kontroversi. semoga itu tidak terbersit dalam niatan pak Anies Baswedan. dengan membuat gebrakan dengan membatalkan Kurikulum K 13 walaupun Akhirnya di revisi dengan di Tunda pemberlakuannya selama satu tahun  dengan alasan ini dan itu yang itu tidak penting bagi saya,  bukankah kurikulum 13 telah di buat dengan menghabiskan bondo negara yang tidak sedikit.

kalau itu sesuatu yang sia- sia maka ini sebuah penghianatan terhadap amanah untuk membuat kurikulum pendidikan yang lebih baik. tetapi sebaliknya ketika sesuatu yang baik ini di gagalkan karena sebuah ego Pak Anis maka ini sama juga dengan penghianatan terhadap amanah yang bapak emban untuk mengawal pendidikan indonesia lebih baik kedepan seperti negara tetangga kita Singapura dan Malaysia.

Pak Anis Baswedan yang saya Hormati, Panah telah terlepas dari Busur suka tidak suka  keputusan telah bapak buat, tentu bapak tidak ingin juga malu ternyata keputusan memiliki implikasi yang luas terhadap nasip dunia pendidikan kita kedepan. mendapatkan protes banyak pihak termasuk bapak wakil presiden Jusuf  Kalla yaang juga turut berkomentar,  saya tidak tahu apakah keputusan awal ketika bapak memutuskan membatalkan Kurikulum 13 sebuah keputusan profesional bapak yang juga seorang pendidik. atau Keputusan politik  biar wah pak Anies hebat.  saya  tidak nyambung babar blas,  rentang beberapa bulan bapak di lantik serta merta membatalkan K 13 kapan kajian dilakukan.

pak Anis baswedan yang saya Hormati, kalau pak RT membuat keputusan implikasi paling 12 kepala keluarga kalau pak bupati paling orang sekabupaten tersebut. kalau bapak membuat keputusan maka seluruh rakyat indonesia akan menanggung akibat keputusan bapak. kalau itu sesuatu yang baik maka do'a rakyat Indonesia dan aamal sholih bapak akan menghantarkan bapak ke surga kalau itu sesuatu yang ceroboh,  maka sumpah serapah akan menjadi penghalang bapak mendekat surga.

pak Anis Baswedan Yang saya Hormati, mohon di pikirkan siswa yang dalam fase transisi kurikulum ini apa implikasi yaaang mungkin terjadi  dan penyelesainnya. biar tidak ada lagi plesetan seperti waktu saya SMP CBSA ( cah Bodo soyo akeh ).

mohon maaf  bila ada kata yang tidak berkenan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline