Lihat ke Halaman Asli

Menganalogikan Album Arctic Monkeys dengan Sutradara Film

Diperbarui: 23 Oktober 2022   10:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Musik. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Album The Car-nya Arctic Monkeys (AM) baru saja rilis dan tentunya pasti banyak pro-kontra setiap sebuah album baru diluncurkan.  Pro-Kontra itu  hal yang lumrah apalagi jika itu menyangkut dengan band yang sudah malang melintang seperti Arctic Monkeys. 

Sekilas saya melihat cuitan yang mengatakan "ini bukan arctic monkeys banget", "duh aneh deh yang sekarang", "apaan banget sih ini". Namun tidak sedikit juga saya menemukan review "wah musiknya makin mewah", "enak banget lebih megah dan santai", "musikalitas alex turner dkk semakin mantap".

Sekali lagi, kedua arus komen tersebut adalah wajar dan lumrah, namun kali ini saya lebih ingin mencoba menganalogikan album the car dan beberapa album Arctic Monkeys ini dengan sutradara film karena setelah dicocoklogi sepertinya kok ya cocok.

1. The Car (2022) a.k.a Wes Anderson's Film

Saya termasuk golongan kedua yang menganggap album AM kali ini mewah, cinematic, slowburn, rapi dan fully atention to detail.

Pertama kali mendengarkan dua single yang dirilis duluan di album ini: "Body Paint" dan "There'd Better Be a Mirrorball" adalah hal yang cukup sulit karena butuh waktu untuk mencerna. Tapi setelah diulang setidaknya tiga kali, kenikmatannya sudah mulai terasa. 

Album ini seperti menyalahi hukum gosen karena setiap kali didengarkan lagu-lagu di album ini bukannya membuat bosan malah membuat kemewahannya semakin terasa. Ini sama halnya dengan pengalaman saya menonton film Wes Anderson. 

Butuh waktu untuk saya memahami The Grand Budapest, Rushmore, dan Royal Tennenbaums tapi ketika sudah cukup berkonsentrasi dan dilakukan pengulangan, kenikmatannya akan lebih terasa. 

Detail-detail simetris yang diberikan di Wes Anderson juga mirip detail-detail bebunyian yang dituangkan alex turner pada album ini. Buat saya  "There'd Better Be a Mirrorball"  bisa dinobatkan sebagai the most repeated song saya di tahun ini.

2. AM (2013) a.ka. Christopher Nolan's Film

Masih terekam dengan jelas di ingatan saya ketika album AM ini diluncurkan di tahun 2013, banyak orang tersentak dengan twist karakter AM yang lebih perlente dan flamboyan. 

Hal ini semakin terkonfirmasi dengan penampilan Turner yang lebih don juan dibandingkan sebelumnya. Lagu-lagu di album ini juga dengan cepat meledak seperti "Do I Wanna Know", "Why'd you only call me when you high", dan "Arabella". 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline