Lihat ke Halaman Asli

Man Utd Vs Chelsea: Tiga Poin Tidak Jadi Dibawa ke London Akibat Tingginya Tekanan United

Diperbarui: 17 Juni 2015   19:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

sumber gambar: bbc.com

Mungkin bagi orang yang hari seninnya pergi ke kantor atau pergi kuliah pasti akan berpikir keras untuk menonton pertandingan sepakbola pada minggu malam. Tapi pertandingan tadi malam benar benar tidak mengecewakan siapapun yang telah mengorbankan waktu tidurnya karena pertandingan tadi malam membuat mata kita segar selama 90+4 menit penuh.  Tempo yang tinggi dan serangan yang eksplosif merupakan jaminan mutu kalau pertandingan tadi malam tidak kalah dengan elclasico yang dimenangkan oleh real madrid sehari sebelumnya. Kredit patut kita berikan kepada dua Eks Kiper Atletico Madird yaitu Thibaut Courtouis dan David De Gea. Dua kiper tadi bermain sangat gemilang sehingga tak heran Courtouis yang melakukan 6 kali save menjadi man of the match walaupun david de gea tak kalah gemilangnya dengan melakukan 3 kali save.

Dengan formasi 4-1-4-1 manunited menguasai jalannya pertandingan dengan posession sebanyak 51.4 % berbanding 48.6 % untuk chelsea. Lini depan united pun menunjukan kegarangannya dengan total 19 kali shots berbanding 9 untuk chelsea tapi ini semua terasa percuma ketika melihat gemilangnya penampilan coutois sepanjang laga. Menggunakan 4-3-2-1 chelsea mencoba untuk menjalankan filosofi mourinho yaitu "Tidak aktif merebut bola" dan membiarkan united menusuk terlebih dahulu. Sial bagi united possesion yang tinggi tidak diimbangi dengan kemampuan individual yang apik pula, banyak pemain united yang kehilangan bola dan melakukan individual error. Saya ingat betul bagaimana smalling melakukan salah passing yang berujung kepada shot oscar yang untung saja tidak berbuah gol atau sering hilangnya posisi rojo ketika chelsea melakukan serangan balik.

Sepanjang babak pertama united memang terlihat dominan tapi chelsea jelas jauh lebih efektif dalam memanfaatkan serangan balik karena individual error pemain united tersebut, salah satunya adalah tendangan jarak dekat didier drogba yang masih bisa dimentahkan david de gea. Dan hal yang paling menarik di pertandingan ini adalah maroune fellaini ternyata diplot menjadi box to box midfielder, dia mengcover lapangan dengan sempurna dan mengunci cesc fabregas dengan rambut kribonya sepanjang pertandungan. Di sisi lawan ivanovic dan nemanja matic adalah kunci sukses tidak jebolnya pertahanan chelsea, matic benar benar seperti buldoser di pertandingan ini bagaimana dia menyikat di maria dan januzaj layaknya tank serbia.

sumber gambar:whoscored.com

Ketika babak kedua dimulai saya keheranan apa yang dibicarakan mou ketika teamtalk saat half time karena  chelsea langsung meninggikan tempo dan mendominasi di babak kedua. Rasanya omongan yang keluar saat team talk tidak sia-sia terbukti didier drogba mampu menceploskan bola ke gawang david de gea dari hasil tendangan penjuru fabregas. Padahal perlu dicatat, semenit sebelumnya david de gea telah berhasil mementahkan peluang emas dari eden hazard yang telah 1 on 1 dengan david de gea walaupun bola yang ditepis de gea menghasilkan corner yang berujung pada gol didier drogba. Masih ranumnya dan kurangnya konsentrasi defender united merupakan kelemahan terbesar united beberapa musim terakhir ini yang jelas menjadi santapan enak untuk pemain sekaliber didier drogba.

Tertinggal 1 gol united mencoba menaikan tempo permainan, tapi sial bagi united karena serangan yang mereka lakukan hanya ada 3 opsi akhir. 1. Tertahan oleh nemanja matic 2. Tertahan oleh ivanovic 3. Tertahan oleh courtois, repeat. Apalagi sangat jelas pemain manunited sangat kesulitan ketika akan melakukan finishing karena skema penyerangan united selalu sama, mengandalkan dua flank mereka dimaria-rafael + Januzaj-shaw. Tekanan pun tidak distop oleh van gaal, malah van gaal memasukan amunisi baru yang segara: James Wilson untuk mengganikan juan mata yang kurang nyetel di pertandingan tadi, entah apa karena melawan mantan yang telah menjadikannya player of the season selama 2 tahun berturut-turut atau apa saya pun kurang paham.

Dewi fortuna itu akhirnya datang juga. Hilangnya ivan karena diganjar kartu merah ternyata berpengaruh sangat besar terhadap pertahanan chelsea saat mengantisipasi servis dari di maria yang bola muntahnya langsung disambar robin van persie yang kemudian merayakan golnya secara kesetanan layaknya pemain yang mencetak gol kemenangan di final liga champions. Hilangnya konsentrasi defender chelsea di sisa sisa akhir pertandingan membuat chelsea harus puas mengantongi hanya satu poin di pertandingan kali ini, padahal jose mourinho sudah mengeluarkan jurus terbaiknya yaitu : "Mengganti pemain di akhir akhir pertandingan guna mengulur waktu permainan dan mempermainkan emosi lawan". FYI, hal yang dilakukan mourinho tidak sekali dua kali tapi seringkali dilakukan terutama ketika timnya sedang leading. Lihat bagaimana waktu itu mou mengganti willian saat melawat city dan willian dikartu kuning akibat terlalu lama jalan keluar lapangan.

Sumber gambar: bbc.uk Secara keseluruhan chelsea harus belajar untuk bermain "tanpa" fabregas karena ketika fabregas dikunci oleh fellaini kemarin terasa sekali aliran bola kedepan terasa mandek.Selain itu daerah pinggir lapangan chelsea adalah hal yang paling rawan untuk diserang, kita lihat betapa mudahnya di maria atau januzaj masuk mengitari pinggir lapangan chelsea walau untungnya penyelesain akhir manunited masih belum sempurna. Untuk united sendiri mungkin harus mengingat quotes bersejarah dari ferguson "Attack can lead you to win the game, but deffense make you win the league" . Deffense united seringkali kacrut karena individual error pemainnya sendiri, tidak sadar posisi dan salah passing adalah hal yang sering terjadi walau lini depan united sudah kembali galak dan tidak semembosankan di era moyes.

Oia satu hal lagi untuk united, kita bisa tahu betapa menyedihkannya sebuah tim yang merayakan hasil seri di kandang sendiri dengan gegap gempita layaknya memenangkan piala dunia. Well, sekarang manchester united mungkin bukan manchester united yang dulu yang selalu mengeluh dan kesal walaupun timnya menang hanya selisih 1 angka atau 2 angka.Dan yang paling menjadi ciri khas manunited adalah kesombongannya dengan slogan we are not arrogant just better tapi manunited sekarang  sudah tidak sombong atau mungkin sekarang kesombongan itu sudah pindah menjadi milik jose mourinho dan anak asuhnya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline