Wanita kalau sudah haus kekuasaan, ia akan jadi sumber kahancuran. Indonesia pernah merasakannya dan mungkin akan merasakan kembali. Seisi negara dilelang murah ke tetangga. Jadilah ia sumber kesengsaraan.
Wanita kalau sudah dendam, susah sekali memaafkan. Indonesia pernah merasakannya. Dendam pada mantan bawahannya dan kalah 2 x Pemilu, si wanita itu 10 tahun tak pernah menghadiri upacara kenegaraan. Jadilah ia sumber penyakit jiwa.
Wanita kalau sudah egois, susah sekali berbagi. Indonesia pernah merasakannya. Si wanita itu tak mau berbagi jabatan Ketum Partai apalagi berbagi suami. Malah si wanita sangat benci poligami, ia lupa bahwa dirinya produk poligami. Jadilah ia sumber keangkuhan.
Wanita kalau sudah arogan, susah sekali rendah hatinya. Indonesia pernah merasakannya. Si wanita itu tak pernah mau menerima masukan, kecuali dari wangsit ayah yang sudah lama wafat. Jadilah ia sumber kemusyrikan.
Wanita kalau sudah malas ibadah, susah sekali diajak untuk sekedar shalat atau tutup aurat. Indonesia pernah merasakannya. Kalaupun pake kerudung, ya hanya setengah kepala pas mau kampanye. Jadilah ia sumber malapetaka.
Waspadalah memilih wanita, carilah wanita yang memiliki sifat:
1. Pengabdian.
2. Rendah hati.
3. Pemaaf.
4. Semangat berbagi.
5. Rajin ibadah.
Karena wanita itu sepatutnya menguatkan, bukan melemahkan!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H