Internet of Things (IoT) telah mengubah cara kita berinteraksi dengan dunia, dan sektor kesehatan pun tak luput dari pengaruhnya. Dengan menghubungkan berbagai perangkat medis, IoT memungkinkan pemantauan kesehatan yang lebih akurat, efisien, dan personal.
IoT dalam kesehatan merujuk pada jaringan perangkat medis yang terhubung secara digital, mulai dari wearable devices seperti smartwatch dan fitness tracker hingga peralatan medis di rumah sakit. Perangkat-perangkat ini dilengkapi dengan sensor yang mengumpulkan data kesehatan pengguna secara real-time, seperti detak jantung, tekanan darah, kadar gula darah, dan suhu tubuh. Data tersebut kemudian dikirim ke platform cloud untuk dianalisis dan dipantau oleh tenaga medis.
Revolusi Bedah: Teknologi Telerobotika dan IoT Tingkatkan Akses Pelayanan Kesehatan
Dunia kedokteran terus berinovasi dengan memanfaatkan teknologi terkini. Salah satu perkembangan yang signifikan adalah penggunaan teknologi telerobotika dalam prosedur bedah. Ketua Ikatan Ahli Urologi Indonesia, Dr. dr. Ferry Safriadi Sp.U(K) FICS, menjelaskan bahwa teknologi ini telah membawa perubahan besar dalam dunia bedah, khususnya dalam bidang urologi.
Telerobotika memungkinkan dokter bedah untuk melakukan operasi dari jarak jauh dengan tingkat akurasi yang tinggi. Teknologi ini menggabungkan kecerdasan buatan (AI), robotika, dan komunikasi data real-time yang merupakan inti dari Internet of Things (IoT). Melalui koneksi internet yang stabil, dokter dapat mengontrol lengan robot bedah secara presisi untuk melakukan tindakan operasi yang kompleks.
"Dengan telerobotika, kita bisa melakukan operasi yang rumit dengan tingkat akurasi yang lebih tinggi dan risiko komplikasi yang lebih rendah," kata Ferry. Ia menambahkan bahwa teknologi ini juga memungkinkan dokter untuk melakukan operasi pada pasien yang berada di daerah terpencil, sehingga meningkatkan akses pelayanan kesehatan.
Selain itu, di Indonesia, teknologi telerobotika telah digunakan dalam berbagai jenis operasi, seperti operasi batu ginjal, pembesaran prostat, dan operasi ginekologi. Rumah Sakit Umum Pusat Nasional dr. Cipto Mangunkusumo menjadi salah satu pionir dalam penerapan teknologi ini.
"Kita berharap teknologi telerobotika dapat semakin berkembang di Indonesia," ujar Ferry. Ia juga menekankan pentingnya dukungan pemerintah untuk memperluas akses terhadap teknologi ini ke berbagai daerah.
Contoh lain dari Penerapan IoT dalam bidang Kesehatan
Internet of Things (IoT) telah membawa angin segar di bidang kesehatan, termasuk yang ada di Indonesia. Dengan menghubungkan berbagai perangkat medis, IoT memungkinkan pemantauan kesehatan yang lebih akurat, efisien, dan personal. Mari kita bahas lebih dalam beberapa contoh penerapan IoT dalam bidang kesehatan:
Perangkat Wearable: Perangkat seperti smartwatch, gelang pintar, dan patch kulit kini dilengkapi dengan sensor canggih yang dapat memantau berbagai indikator kesehatan seperti detak jantung, kadar oksigen dalam darah, kualitas tidur, dan aktivitas fisik. Data yang diperoleh kemudian dapat disinkronkan dengan aplikasi smartphone untuk analisis lebih lanjut. Hal ini memungkinkan individu untuk lebih proaktif dalam menjaga kesehatan mereka dan mendeteksi tanda-tanda penyakit sejak dini.
Monitor Kesehatan Rumah: Bagi pasien kronis atau lansia, pemantauan kesehatan secara terus-menerus sangat penting. IoT memungkinkan hal ini dengan adanya monitor kesehatan rumah. Perangkat ini dapat memantau tekanan darah, kadar gula darah, dan saturasi oksigen secara berkala. Data yang diperoleh kemudian dapat dikirimkan ke tenaga medis secara real-time, sehingga memungkinkan intervensi dini jika terjadi perubahan kondisi kesehatan yang signifikan.
Remote Patient Monitoring: Konsep rumah sakit virtual menjadi kenyataan berkat IoT. Pasien dengan kondisi tertentu dapat dirawat di rumah sambil tetap dipantau oleh tenaga medis dari jarak jauh. Melalui perangkat yang terhubung dengan internet, pasien dapat mengirimkan data kesehatan mereka kepada dokter. Hal ini sangat bermanfaat bagi pasien yang tinggal di daerah terpencil atau memiliki mobilitas terbatas.