Lihat ke Halaman Asli

Jokowi vs Prabowo, Kemana arah Pasar Modal Kita?

Diperbarui: 23 Juni 2015   22:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Reaksi IHSG 19-20 Mei setelah pengumuman Cawapres

Di hari pengumuman Cawapres kemarin (19 Mei), IHSG langsung dibuka Gap up sekitar 0.6% hingga 1% di sesi 1. Hasilnya sesuai ekspektasi! Jusuf Kalla resmi sebagai pendamping Jokowi. Tapi tidak lama kemudian, muncul lagi berita Golkar bergabung dengan Gerindra. Lah, padahal kader senior nya, JK, jadi cawapres kubu seberang. Investor jadi nervous dengan hasil Pilpres nanti. IHSG turun 4% dari puncaknya di 19 Mei.

Saat kepepet, terlihat jelas sifat asli dari para Tokoh Politik kita, mempertaruhkan nama baik demi posisi dan kekuasaan. Dengan alasan "visi politik yang sejalan", yang padahal maksud sesungguhnya "kalau disana dapat posisi menteri". Jelaslah, banyak yang di detik-detik akhir pindah ke koalisi "tenda besar" atau Gerindra. Bukankah, kalau kita belajar dari pengalaman pemerintahan 2004-2014, semakin besar koalisi, semakin banyak Partai = semakin tidak jelas kebijakannya? Karena semua wakil rakyat yang diatas punya conflict of interest masing-masing.

Bagaimana dari sisi Pasar Modal?

Pilpres 2014 bukan hanya disorot oleh orang Investor Indonesia, tapi Global Investor di seluruh dunia! Kalau hasilnya salah, bisa gawat.. Karena Indonesia saat ini cukup bergantung pada dana Global Investor. Bayangkan tahun ini saja Pemerintah harus terbitkan Obligasi senilai Rp176 triliun untuk defisit APBN (yang berpotensi direvisi jadi defisit Rp286 triliun). Uang nya dari mana? Ya dari Investor Asing. Bisa-bisa dana Asing cabut semua ke India yang hasil pemilunya luar biasa (pemilu nya memenangkan Narendra Modi, favorit masyarakat dan Investor India). Lalu Capres Cawapres siapa yang disukai Global Investor? Kami ada survey menarik yang dilakukan oleh salah satu Foreign securities (DB):

Survey Global Investor suka Jokowi

Faktanya, 84% dari Global Investor akan menambah posisi apabila Jokowi yang memenangkan Pilpres 2014. Dan kita bisa lihat reaksi mereka apabila calon yang lain terpilih 48%-89% akan SELL Indonesia!

Tapi, kan kubu koalisi yang "kurang disukai" oleh Global Investor ini memiliki suara 53% di Pileg?

Dua survey lain membuktikan hal yang lebih menarik. Preferensi Pemilih (Voters) di Pilpres, tidak ada hubungannya dengan pilihan Partai nya. Contohnya? Dari salah satu survey tersebut, mengatakan bahwa 42% dari Pemilih PAN akan memilih Jokowi, dan hanya 38% memilih Hatta (loh, padahal kader nya kan)... Yah untuk cerita & survey lengkapnya, bisa dibaca disini: http://www.indoalpha.com/kalau-jokowi-jk-menang-pilpres-ihsg/




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline