Lihat ke Halaman Asli

Indira Rahma

Mahasiswa

KKN Tematik UPI 2022: Mengolah Limbah Minyak Jelantah Menjadi Sabun Cuci Tangan

Diperbarui: 19 Agustus 2022   18:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) pada bulan Juli 2022 kembali mengadakan kegiatan Kuliah Kerja Nyata atau yang biasa dikenal dengan KKN. Dengan adanya pandemi Covid-19, KKN UPI dibuat menjadi lebih inovatif yaitu KKN Tematik. Pada fungsinya masih sama dengan KKN reguler, hanya saja KKN Tematik ini lebih memfokuskan untuk mengedukasi masyarakat  secara berkelanjutan.

UPI merupakan salah satu Perguruan Tinggi Negeri (PTN) yang memiliki konsep multikampus. Kampus UPI tersebar di 2 (dua) Provinsi, yaitu Jawa Barat dan Banten. Lokasi kampus utama terdapat di Jl. Setiabudhi, No. 229, Bandung. Sedangkan, kampus lainnya terletak di Cibiru, Tasikmalaya, Purwakarta, Sumedang, dan Serang.

Berbicara tentang Perguruan Tinggi, pasti sudah tidak asing dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang terdiri dari pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat. Sehingga, kegiatan KKN ini merupakan salah satu penerapan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Dengan adanya pelaksanaan kegiatan KKN ini, diharapkan mahasiswa/i mampu memberikan dampak yang positif bagi masyarakat dan juga lingkungan sekitarnya.

Indonesia merupakan salah satu Negara penyumbang sampah atau limbah terbesar kedua di Dunia berdasarkan data dari The Economics Intellegence Unit tahun 2017. 

Berdasarkan Peraturan Pemerintah  No. 18/1999 Jo. PP 85/1999, limbah didefinisikan sebagai sisa atau buangan dari suatu usaha dan atau kegiatan manusia. Atau dengan kata lain, limbah merupakan barang sisa yang sudah tidak bermanfaat atau tidak bernilai ekonomi lagi.

Limbah dapat dibagi berdasarkan sumbernya. Ada limbah domestik, limbah industri, limbah pertanian, limbah wisata, dan juga limbah medis. Salah satu limbah yang sering kita temui adalah limbah domestik yang berasal dari kegiatan rumah tangga, restoran, pasar, dan perkantoran.

Salah satu limbah yang sering kita temui adalah limbah minyak. Potensi limbah minyak jelantah terbilang cukup banyak. Tidak dapat terhitung jumlah keluarga dan rumah yang ada di bumi ini dan tidak mungkin pula untuk tidak menggunakan minyak dalam keperluan sehari-hari, sehingga tentu saja jumlah limbah minyak yang dihasilkan juga banyak. 

Limbah yang terbuang ke pipa dapat menyumbat pipa pembuangan karena pada suhu rendah minyak akan membeku dan menggangu jalannya air pada saluran pembuangan. Sehingga diperlukanlah solusi dan inovasi dalam penanganan minyak jelantah menjadi produk yang lebih bermanfaat, salah satunya ialah sebagai bahan baku pembuatan sabun batang.

Atas dasar urgensi itulah, dirancang sebuah kegiatan sosialisasi pengolahan limbah minyak jelantah menjadi sabun. Kegiatan ini diikuti oleh anak-anak santri di RW 01 Kelurahan Gegerkalong dengan materi sosialisasi meliputi tentang bahaya membuang limbah minyak jelantah ke pipa pembuangan dan kemudian dilanjutkan dengan praktik membuat sabun dengan bahan sebagai berikut: minyak jelantah, NaOH, Pewarna makanan, minyak wangi non alkohol, aquades.

Melalui kegiatan KKN Tematik UPI, kelompok 9 dengan tema Desa Infastuktur dan Inovasi, mengajak warga RW 01 Gegerkalong untuk mengolah limbah sampah, pengolahan limbah sampah adalah salah satu program kerja dari kelompok kecil 3. Namun dalam program ini semua ikut terjun langsung dalam membantu program kerja ini. 

Kegiatan pengolahan limbah sampah ini dilakukan di youthspace dengan mendirikan tenda dan disasarkan kepada anak anak karena agar lebih kreatif menggunakan sampah menjadi lebih bermanfaat. Dalam program kerja pengolahan sampah kami memilih mengolah minyak menjadi sabun cuci. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline