Bill Bartman adalah seorang pengusaha sukses, penerima hadiah Nobel dan penulis buku yang sangat menginspirasi. Saat ini dunia mengenalnya sebagai seorang yang hebat, sukses, dan sangat sejahtera. Tapi siapa yang sangka bahwa ia memulai segala sesuatunya dari bawah.
Bill lahir di Iowa, dan tak pernah lulus sekolah. Orang tuanya adalah pekerja kasar yang sangat miskin. Bill pun menjadi korban kekerasan rumah tangga di saat kecil. Sebagai drop out sekolah, tak ada pekerjaan yang mau menerimanya. Ia ikut berkeliling dalam sebuah group karnaval.
Di usia remajanya ia adalah seorang pemabuk. Suatu hari dalam mabuknya ia jatuh dari tangga dan lumpuh. Dokter mengatakan bahwa ia tak akan pernah bisa berjalan kembali. Tapi Bill adalah seorang pembangkang. Meskipun dilarang dokter ia terus bergerak melatih kakinya sampai akhirnya ia pulih dari lumpuhnya.
Bill kemudian bekerja di sebuah tempat pemotongan hewan. Ia menghimpun massa untuk mengupayakan benefit untuk para pekerja paruh waktu. Usahanya berhasil.
BIll kemudian bertemu dengan kepala sekolahnya yang dulu pernah mengeluarkannya dari sekolah. Kepala sekolahnya terkesan dengan keberhasilan Bill menghimpun massa untuk memperjuangkan nasib rekan-rekannya. Ia mendorong Bill untuk kembali bersekolah di bidang hukum. Bill pun menjalankan nasehat tersebut dan akhirnya lulus dari Drake University.
Selepas dari Drake University Bill mulai bekerja membuka kantor hukumnya sendiri. Ia pun diminta untuk membantu sebuah perusahaan minyak yang diambang kehancuran. Bill berhasil membantu perusahaan tersebut tapi kemudian mengambil resiko terlalu besar sehingga Bill sendiri terlilit hutang dan bangkrut.
Bill bekerja keras dengan berbagai skema keuangan untuk bisa membayar kembali utangnya. Dan dari pengalamannya ia membuka layanan baru untuk membantu konsumen untuk merestrukturisasi utang.
Bill pun menjadi kaya dengan layanan tersebut. Majalah Forbes memasukkannya dalam daftar 400 orang terkaya di Amerika. Bill selalu melakukan hal-hal yang tak banyak terpikir orang lain. Ia sangat menghargai karyawan dan menantang mereka untuk menggali potensi besar mereka untuk berhasil. Saat karyawan-karyawannya berhasil melampaui target, Bill menerbangkan seluruh karyawannya ke Vegas dan Disney World. Perusahaannya memberikan layanan day care gratis untuk 500 anak. Business Week menyebut perusahaannya sebagai perusahaan yang paling ramah terhadap keluarga. Majalah Working Mother menyebutnya sebgai perusahaan paling baik untuk perempuan bekerja.
Pengusaha yang tadinya miskin, bangkrut, drop out, lumpuh, korban kekerasan rumah tangga, tumbuh menjadi seorang bilyuner paling top.
Berbagai penghargaan datang dari berbagai media dan organisasi. Bill kemudian mendirikan Bill Bartman Enterprises untuk memberikan pelatihan dan informasi bagi para pengusaha untuk sukses keluar dari hutang, dan untuk menjadi penagih hutang yang bermartabat. Bukunya Bailout Riches menjadi buku paling laris di Amazon, Wall Street Journal, USA Today dan BusinessWeek.
Saat melihat kembali ke belakang, Bill mengatakan, "Saya punya jutaan alasan untuk gagal dalam hidup." Semua jenis alasan yang kita sempat sebut di blog post sebelumnya (Apa saja kata-kata penghambat sukses kita?), bisa saja dikatakannya.
"Tidak punya uang."
"Tidak punya waktu."
"Tidak bisa bicara."
"Tidak mampu."
Semua bisa ia jadikan alasan, selain berbagai alasan lain seperti:
"Orang tua saya menjadikan saya gagal."
"Saya adalah korban kekerasan rumah tangga."
"Saya drop out sekolah."
"Saya tidak pernah diterima bekerja."
"Saya lumpuh."