Lihat ke Halaman Asli

Indi Nadiyah

Mahasiswi Psikologi UIN Sunan Ampel Surabaya

Upayakan Penurunan Stunting, Mahasiswa UINSA Manfaatkan Komoditas Desa

Diperbarui: 6 Agustus 2024   16:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber gambar: dokumentasi kelompok

Kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) 82 UIN Sunan Ampel Surabaya menggelar kegiatan bertema "Memahami Gizi Awal Anak dan Simulasi Pembuatan MPASI" di Balai Desa Gading Kulon, Kecamatan Banyuanyar, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur (09/07).

Kelompok KKN 82 UINSA yang terdiri dari 24 mahasiswa di bawah bimbingan dosen Dra. Ilun Muallifah, M.Pd mengadakan kegiatan ini sebagai tindak lanjut pada tema besar penurunan angka stunting di Probolinggo.

Lebih lanjut, kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan para masyarakat agar tercipta lingkungan yang mendukung tumbuh kembang anak. Menggandeng kader posyandu dan ahli gizi Emy Haryati, S.Gz, kegiatan ini berhasil menarik antusiasme masyarakat. Tidak kurang dari 73 orang ibu dengan anak bayi dan balita serta perangkat desa turut hadir.

Rangkaian acara diawali dengan pemberian materi edukasi seputar stunting dan MPASI. Kemudian narasumber beserta beberapa mahasiswa mempraktekkan pembuatan MPASI. Menu pertama adalah nasi woka, yaitu nasi tim dengan tambahan wortel, daun katuk, dan ayam. Menu kedua adalah bubur jagung.

Sumber gambar: dokumentasi kelompok

Dalam merancang kegiatan ini, sebelumnya dilakukan penggalian data dengan metode pemetaan aset. Pemetaan aset adalah metode yang digunakan dalam pengembangan masyarakat dengan menemukan dan mengidentifikasi sumber daya yang ada.

Desa Gading Kulon memiliki sumber daya yang melimpah antara lain singkong, pepaya, tebu, kelapa, jagung, dan pohon katuk. Setelah melalui pertimbangan bersama, dipilihlah daun katuk dan jagung sebagai bahan pembuatan MPASI.

Dengan diadakannya kegiatan ini, diharapkan masyarakat Desa Gading Kulon lebih memperhatikan gizi anak agar jumlah anak terindikasi penyakit stunting dapat berkurang bahkan nihil.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline