Lihat ke Halaman Asli

Indi Kusuma Hati

Blog Contributor

6 Hal yang Dipercayai Orang Tionghoa Saat Tahun Baru Imlek

Diperbarui: 27 Januari 2025   20:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Tradisi Pemberian Angpao Saat Imlek (Sumber: pexels.com/RDNE Stock project) 

Imlek adalah hari raya yang ditunggu-tunggu oleh etnis Tionghoa. Selain menjadi momen berkumpul bersama keluarga, ada sejumlah kepercayaan dan tradisi unik yang dijalankan agar dapat membawa keberuntungan untuk satu tahun ke depan.

Apa saja, ya? Simak penjelasannya berikut ini!

Orang yang sudah menikah memberikan angpao

Ilustrasi Angpao (Sumber:pexels.com/Angela Roma) 

Berdasarkan tradisi Imlek, angpao biasanya diberikan dalam bentuk amplop merah yang berisi uang atau disebut lucky money. Angpao ini melambangkan doa baik, kebahagiaan, dan keberuntungan bagi penerimanya sepanjang tahun.

Dilansir dari BBC, angpao biasanya diberikan oleh orang yang sudah menikah dan orang yang lebih tua kepada orang yang lebih muda dan yang belum menikah, khususnya anak-anak. Bagi orang yang belum menikah bisa saja memberikan angpao jika mereka sudah mapan secara finansial.

Selain itu, ada kepercayaan bahwa orang yang belum menikah tidak boleh memberikan angpao karena dianggap dapat membuat “berat jodoh” atau memperlambat pernikahan mereka. Akan tetapi, kepercayaan ini tidak berlaku di semua keluarga. Ini bergantung kepada kepercayaan masing-masing keluarga dan komunitas.

Tidak berkata kasar dan tidak boleh menangis

Ilustrasi Suasana Bahagia Saat Imlek (Sumber: pexels.com/Angela Roma)

Dilansir dari China Travel, masyarakat Tionghoa memiliki kepercayaan bahwa kita harus menyambut Imlek dengan penuh sukacita, kedamaian, dan keharmonisan sehingga berkah melimpah dan hal buruk tidak terjadi. Maka dari itu, berkata kasar dan menangis harus dihindari. Masyarakat Tionghoa meyakini bahwa berkata kasar dan menangis saat Tahun Baru Imlek dapat merusak kebahagiaan, memengaruhi keberuntungan sepanjang tahun, bahkan membawa sial.

Dilarang tidur lebih awal ketika malam Imlek

Ilustrasi Berkumpul Bersama Keluarga (Sumber: Pexels.com/Angela Roma)

Tradisi begadang ketika malam imlek disebut Shou Sui. Tradisi ini berakar dari mitologi Chinese tentang Nian, monster jahat yang mengganggu penduduk desa sehingga penduduk harus berjaga semalaman. Api, petasan, dan replika merah yang dibuat penduduk berhasil menakuti Nian. Kini, tradisi ini dilakukan sebagai bentuk doa untuk keberuntungan, mempererat kebersamaan keluarga, dan menyambut tahun baru dengan semangat baru.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline