Lihat ke Halaman Asli

Indi Khairun Nisa

Mahasiswi KPI'22 (STAI TebingTinggi Deli)

Jangan Salah Lagi! Ini Perbedaan Personal Branding dengan Flexing

Diperbarui: 15 Maret 2024   22:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lyfe. Sumber ilustrasi: FREEPIK/8photo

Personal Branding itu Bukan Flexing!

"Ah sama saja, kan sama-sama ingin pamer!"

"Lalu, apa bedanya?"

Tentu jelas keduanya memiliki perbedaan yang menonjol dan mungkin inilah yang masih sangat jarang orang lain ketahui. Meski keduanya memang tampak menunjukkan diri, sehingga terkesan ingin mencuri atensi orang-orang. Tapi ada baiknya jika sekarang kita tau perbedaannya nih agar tidak salah paham lagi. Sebenarnya apasih perbedaan personal branding dengan flexing?

"Tujuan pamer antara keduanya  menjadi pembeda"

Jelas kita tentu sudah tak asing lagi dengan Personal Branding maupun Flexing, terutama di kalangan Gen Z saat ini, (walaupun juga opsional, setidaknya kita lebih mendominasi). Perlu diketahui bahwa Personal Branding adalah upaya meningkatkan/mengembangkan kapasitas diri untuk menunjang karir seseorang. 

Singkatnya, Personal Branding adalah kegiatan "pamer" yang sudah terorganisir dan sudah jelas maksud serta tujuannya, bukan semata-mata hanya untuk mencari perhatian segelintir orang-orang tanpa maksud dan tujuan yang jelas. Dengan begitu personal branding dapat membentuk persepsi masyarakat tentang diri seseorang yang meliputi kepribadian, kemampuan serta pencapaian. "Seperti menjual brand milik kita sendiri".

Sedangkan Flexing ialah kegiatan "pamer" yang tidak terorganisir, cenderung memaksakan diri hanya untuk mendapat pengakuan orang lain. Kegiatan flexing ini juga hanya sebatas untuk memenuhi kepuasan diri atas kesenangan semata dalam memamerkan kekayaannya. Singkatnya, flexing adalah suatu kebiasaan seseorang untuk memamerkan apa yang mereka miliki di media sosial.

Nah, dari pernyataan di atas sudah mulai terlihat bukan perbedaan personal branding dengan flexing? Lalu apa sebenarnya penyebab seseorang melakukan flexing?

"Aku harus terlihat keren agar diterima dalam circle mereka"

Orang yang melakukan flexing di media sosial pada dasarnya menginginkan pengakuan dalam suatu kelompok, ia menanamkan bahwa dalam membentuk relasi atau pertemanan diperlukan pengakuan agar bisa diterima di lingkungan. Menurut Lu'luatul Chizanah, orang berprilaku flexing menunjukkan self esteem atau harga diri yang lemah, tidak mempunyai kepercayaan diri, serta selalu menutupi kekurangan agar orang lain terkesan. Ini dapat dihindari dengan selalu menanamkan rasa syukur dan membangun kepercayaan terhadap diri sendiri.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline