Permasalahan sampah menjadi isu internasional yang sangat perlu diperhatikan, karena dampaknya sangat mengerikan baik bagi lingkungan, maupun manusianya sendiri. Limbah sampah yang tidak bisa terurai di alam akan mengendap dan dapat mengganggu keseimbangan ekosistem.
Dampak buruk tentunya terjadi di Indonesia, dengan jumlah penduduk totalnya lebih 270 juta jiwa menghasilkan limbah sampah sekitar 6 ton per orang setiap tahunnya. Sudah terbayang bukan seburuk apa ??
Salah satu upaya untuk mengurangi pencemaran akibat sampah adalah dengan memisahkannya sampah, agar dapat lebih mudah diproses. Lantas bagaimana cara memilahnya ?? dan bagaimana jepang memproses sampah ini ?? mari kita intip dan pelajari bagaimana sistem pengelolaan sampah dari Jepang.
Jepang dikenal sangat ketat dalam menyortir pembuangan sampah, di hampir setiap tempat sampah kalian akan menemukan tidak hanya satu tempat sampah, melainkan hingga empat sekaligus. Pada umumnya sampah dikelompokkan menjadi empat kategori yaitu sampah yang dapat dibakar (sampah dapur, pakaian bekas, dsb) , sampah yang tidak dapat dibakar (logam, kaca, besi dsb), sampah daur ulang, (botol plastik, botol kaca dsb) dan sampah besar (mebel berukuran besar, dsb). Petunjuk dalam memilah sampah pun dapat anda temukan dimana-mana biasanya berupa poster dan dapat dengan mudah dicari di internet, jadi tidak ada alasan untuk tidak mematuhinya.
source: https://resources.realestate.co.jp/
Sampah akan diproses sesuai dengan pengelompokannya. Sampah yang tidak dapat didaur ulang, akan dibakar di tempat pembuangan akhir yang tersebar di banyak tempat. Sampah tidak serta merta dibakar, melainkan ditimbang terlebih dahulu. Perbedaan ukuran sampah dan tingkat kelembaban sampah dapat mempengaruhi proses pembakaran.
Baru setelahnya, akan dibakar dengan suhu 800 derajat celcius. Pembakaran sampah ini tidak menggunakan bahan bakar lain, melainkan dari hasil pembakaran itu sendiri. Abu yang dikhawatirkan akan mencemari udara dilebur menggunakan suhu 1200 derajat celcius lalu digunakan sebagai bahan konstruksi pengganti pasir. Gas buangan dari pembakaran ini juga di filter agar bersih dari zat-zat yang berbahaya seperti merkuri dan dioksin.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI