Do you know insomefamily. There's a moment attheend of the month, where our family money is running low and in sudden ways, we did realize, it starts to becomes insufficient and put us in a hassle.
I wonder every time why is this thing always happen at every end of the month. So I take an initiation based on myself and goingonanalyzing this financial problem that occurs in my family, what makes it like that,andwho makes it like that.
Uh... Iwas searching for something like the cause and effect on thisspecificcase.
After doing some research, I found the first cause of this very problem, it is the payment of the goods that they bought in a credit arrangement. The loan's rate, or the usury, with rate, of course, some people from some religion, called, some were avoiding it because it was sinful for them, in their belief.
Dengan tingkat bunga yang tinggi, mereka tetap membayar benda benda yang telah mereka beli secara kredit, entah itu mobil, motor, ponsel, ataupun benda lainnya. Satu hal yang jelas didapatkan dari motif membeli secara kredit adalah, salah satunya, meski tidak selalu, yaitu, tidak sabaran. Tidak berpikir lebih panjanggg apabila hanya membeli karena keinginan saja...
Namun ada pengecualian untuk kredit rurmah ya, karena dari tahun ke tahun harga rumah selalu meningkat, melambung tinggi, menyesakkan dada, apalagi jika lokasinya terletak di kota kota besar.
Kini bayangkan, harga mobil yang tadinya hanya 100 juta, bisa menjadi 150 juta dikarenakan oleh bunga kreditnya, anggaplah sekitar segitu. Waduh, enak banget ya jadi perusahaan leasing atau pemberi dana kredit, bermodalkan uang banyak, pinjamkan uang, catat, hitung, duduk manis.
Tentu saja karena sudah terikan ketentuan hukum didalamnya, antara si peminjam dan yang meminjam, sehingga tidak ada wanprestasi, dan... tinggal menunggu sang peminjam membayar uang pinjaman beserta beban bunga yang sudah disepakati oleh kedua belah pihak, dari awalnya.
Kini, setelah saya banyak belajar, meminjam uang ataumembeli barang secara kredit itu hanya akan amat berguna apabila uang/barang pinjamannya digunakan untuk berbisnis, alias uangnya diputar kembali untuk menghasilkan uang lagi. So, apabila ingin membeli barang secara kredit, lebih baik dipikir pikir lagi, apalagi jika harga barangnya hanya berkisa 0 sampai dengan 500 juta rupiah, lebih baik menabung lebih lama, atau berinvestasi, dan berbisnis lebih lama.
Membeli barang yang kita inginkan, bisa saja dari tabungan... profit bisnis atau bisa saja dari deviden saham2 kita, hindari membeli barang yang bersifat hanya 'keinginan' saja dengan menggunakan uang yang sumbernya dari modal usaha utama.
Penyebab kedua pada beberapa keluarga.