Lihat ke Halaman Asli

Pergeseran Makna

Diperbarui: 25 Juni 2015   20:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

Tidak peduli, masa bodoh, terlalu menyepelekan, dan mendiskriminasi orang yang kritis sebagai "ribet" sehingga sesuatu yang sederhana tapi dipikirkan kelihatan jelek. Mau tahu akibatnya?

Efeknya adalah ketidak pedulian yang berujung disorganized.

Orang seringkali kurang peduli pada makna sesungguhnya saat menggunakan sebuah kata dalam bahasa Indonesia sehingga beberapa kata kini mengalami pergeseran makna.

Berikut ini adalah korban dari kemasa bodohan dan diskriminasi "ribet luh!"

1. Geming

artinya adalah : diam.
namun beberapa penulis seringkali menggunakan kata "tidak bergeming" dengan maksud "tidak bergerak"

2. Acuh

artinya adalah : peduli.
namun beberpa orang seringkali menggunakan kata "acuh" untuk menggambarkan bahwa mereka cuek.
entah kenapa ... mungkin karena kata "acuh" mirip dengan sound effect seeorang saat sedang meludah.
saat seseorang meludah, ia seakan mengatakan ... "I don't give a sh*t!"

3. Amatir dan Profesional

Dari etimologinya, Amatir berasal dari kata "amour" yang berarti "cinta". Sedangkan Profesional berasal dari kata "profesi", artinya adalah pekerjaan.
Maka dari itu, Amatir dan Profesional seharusnya berhubungan dengan motif, sama sekali tidak ada hubungannya dengan skil. Karena seorang amatir melakukan kegiatan tersebut atas dasar sukarela (cinta) sedangkan seorang profesional melakukan sebuah kegiatan karena memang itu pekerjaan dia, apa yang harus dia lakukan.
Jadi, seorang profesional belum tentu lebih jago daripada amatir.
Entah kenapa kata "amatir" di Indonesia ini kesannya seperti menggantikan kata "pemula" atau "belum berpengalaman". Mungkin berawal dari kata "Profesional", otomatis melakukannya setiap saat sehingga ia sudah terbiasa dan fasih. Barangkali tersangka pertama yang memelencengkan makna Profesional dan amatir ini adalah seorang penganut filosofi Aristoteles : "Practice makes perfect"

Mari peduli pada hakikat dan mulai singkirkan stigma bahwa "ribet" itu jelek. Bedakan antara "ribet" dan "lebay".

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline