Lihat ke Halaman Asli

Berpolitik ala Ikan Salmon, Teri & Piranha

Diperbarui: 25 Juni 2015   21:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1326328768429014096

Saling melempar guyonan antar anggota parlemen untuk menggambarkan perilaku politik yang pas menurut pandangan mereka masing masing, maka dengan serta-merta dunia politik kita dibawa ke pasar ikan. Tiga nama ikan menjadi populer akhir-akhir ini, ikan salmon, teri dan piranha menjadi ikon baru para politikus kita.

Ikan Salmon

Politikus dari partai Demokrat memberikan julukan "ikan salmon" alias asal ngomong bagi koleganya sesama anggota koalisi yaitu Golkar dan PKS. Karena mereka mengganggap selama ini mereka tidak konsisten dalam barisan koalisi terkait sikap-sikapnya selama ini yang sering berseberangan dengan kebijakan pemerintah yang telah diambil. Salah satu contoh ketidak konsistenan tersebut terkait kasus Century.

Ikan Teri dan Piranha

Politisi Demokrat dianggap sebagai politisi ikan teri karena selalu teriak sana dan sini, meneriaki sesama anggota koalisi yang tidak sejalan dengan kebijakan pemerintah. Sebutan ikan piranha yang dilontarkan oleh politisi PKS kepada Demokrat adalah akronim dari pikiran, hati dan bicara suka beda.

Perbuatan saling melempar julukan dengan nama-nama ikan tersebut jelas menunjukkan bahwa koalisi yang dibangun oleh Demokrat merupakan bangunan koalisi yang rapuh dan tidak dibangun atas dasar saling menghormati satu sama lain, terkait perbedaan pandangan-pandangan politik masing masing anggota koalisi. Jelas sebuah pertunjukkan yang tidak menguntungkan bagi rakyat, karena energi yang seharusnya di dayagunakan untuk berfikir dan bertindak agar rakyat menjadi sejahtera, malah digunakan untuk saling serang satu sama lain.

Sebuah kegagalan koalisi dalam membangun komunikasi yang efektif dan sinergis. Ini jelas berdampak kepada jalannya roda pemerintahan, menurunkan legitimasi dan simpati rakyat akibat tingkah laku yang dipertontonkan para politisi anggota koalisi tersebut.

Akankah rakyat ikut-ikutan berpolitik ala politisi anggota koalisi tersebut?

Bisa saja rakyat menggunakan cara berpolitik seperti para politisi tersebut, yaitu politik  ikan salmon, teri dan piranha, tetapi tidak dengan akronim yang negatif, melainkan dengan hal yang positif dari ketiga ikan tersebut.

Politik rakyat ala ikan salmon, dengan memilih wakil rakyat dan pemimpin yang mencerdaskan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline