Lihat ke Halaman Asli

Eksploitasi Anak Pada Hari Raya

Diperbarui: 18 Juni 2015   05:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Tulisan ini adalah dari pengalaman pribadi dan juga dari hasil pengamatan saya disaat hari raya, baik hari raya Idul Fitri yang hari ini dirayakan oleh umat muslim ataupun hari raya keagamaan yang lainnya seperti Natal.

Saya memiliki dua orang anak yang menurut saya cantik dan ganteng (namanya juga orang tuanya, ga mungkin bilang anaknya jelek kan hehehe) tapi mereka ikut mamanya karena kami sudah berpisah. Dan anak-anak ikut dengan saya hanya disaat saya libur kerja, karena tempat kerja saya libur lebih dulu maka saya membawa anak-anak untuk tinggal bersama saya, tapi tiba-tiba kemarin anak-anak diambil semuanya untuk dibawa pulang, "anak-anak kan masih libur sekolah kok dibawa pulang" pertanyaan itu yang keluar dari mulut saya dan jawaban yang sangat mencengangkan dan membuat saya sedikit geram adalah "kan besok lebaran, gw mau bawa anak-anak buat lebaran, lumayan bisa dapet duit"

Entahlah menurut kompasioner ini apa, tapi menurut saya ini adalah bentuk eksploitasi anak yang terjadi disetiap hari raya, saya bukan orang hukum jadi tidak tahu apakah hal-hal ini melanggar undang-undang perlindungan anak atau tidak. Saya hanya memandang dan mencerna permasalahan ini hanya dari kacamata saya sebagai orang tua yang memiliki dua orang anak yang hidup terpisah dengan saya.

Dan ternyata hal seperti diatas juga terjadi pada keluarga yang utuh, maksudnya tidak hidup terpisah seperti saya. Pagi ini saya pergi kerumah beberapa teman saya untuk mengucapkan selamat hari raya, dan mereka juga melakukan hal yang sama dengan mantan istri saya itu. Berkeliling mengucapkan selamat hari raya sambil membawa anak mereka dengan berharap dapet saweran angpau dari kerabat atau tetangganya. Hal seperti ini menurut saya sangatlah tidak mendidik bagi anak, dengan jumlah uang yang cukup besar ditangan sang anak otomatis akan menciptakan jiwa boros, beruntung bila kita bisa menasehati anak-anak untuk bisa menabung atau uang itu digunakan untuk membeli keperluan sekolah mereka. Tapi kenyataan yang saya lihat adalah setelah mendapat uang, anak-anak malah diajak ketempat bermain yang ada di mall-mall. Tidak ada salahnya dengan semua yang saya bilang diatas, tapi yang saya kritisi adalah cara para orang tua yang mengeksploitasi anak-anaknya yang belum mengerti tentang uang dan kegunaannya, sehingga uang yang didapat dari kerabat atau saudaranya digunakan untuk kepetingan pribadi mereka.

Terlepas dari itu semua, ini hanyalah opini dan pendapat saya.

Terakhir saya mau mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1435H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline