Taman Dilan dan GOR Saparua
Rencana pembuatan Taman Dilan di area GOR Saparua Bandung menimbulkan kontroversi dan silang pendapat dikalangan pengamat dan masyarakat tentang penting tidaknya taman tersebut.
Siapakah Dilan hingga perlu dibuatkan taman khusus? Dilan bukan siapa-siapa, Dilan hanyalah sebuah produk budaya milenial yang tidak harus ditiru ketokohannya. Suatu saat nama Dilan akan dilupakan dan hilang tergerus oleh zaman ketika lahir produk populis baru. Nama Taman Dilan akhirnya diganti menjadi Sudut Dilan (Dilan Corner), yang dibuat untuk kepentingan budaya literasi dan pariwisata.
GOR Saparua merupakan sarana olahraga di Bandung yang dibangun sekitar tahun 1969. Gedung olahraga Saparua awalnya dipergunakan untuk sasana / pertandingan tinju. Selama ini cukup banyak warga yang berlatih, bermain olahraga atau sekedar rekreasi di kawasan ini. Sehari-hari areal ini ramai dipergunakan untuk aktifitas publik, seperti bermain sepakbola, trek jogging, sepatu roda, basket, voli indoor dan lain-lain. Selain itu GOR juga dipergunakan untuk konser musik.
Adanya Sudut Dilan di area GOR Saparua semoga dapat menjadi sarana untuk menumbuhkan tingkat literasi yang masih rendah dan menambah kreatifitas warga di bidang seni dan olahraga.
Tidak sekedar meniru Dilan, tokoh rekaan yang tiba-tiba menjadi tokoh populer yang menghipnotis kaum milenial dan Gubernur Jawa Barat sehingga harus dibuatkan sebuah taman atau sudut bernama Dilan.
Saya terakhir kali masuk GOR Saparua puluhan tahun lalu saat menonton konser musik yang menampilkan (alm) Dedy Stanza. Penyanyi yang memiliki aksi gaya panggung memukau saat tampil menyanyi. Anak milenial ada yang kenal Dedy Stanza? Entahlah!
Sekilas catatan ringan. Salam Malam. Salam 00:00.
*foto dokpri
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H