Sungai Cisadane merupakan nama yang cukup legendaris di Tangerang. Sungai Cisadane berhulu di Gunung Salak dan Pangrango Bogor membentang hingga membelah sebagian wilayah Kota Tangerang. Kota yang berjulukan Kota Benteng yang warga pribumi dan etnis lain hidup berdampingan dengan harmonis.
Jembatan kaca yang membentang di atas Sungai Cisadane, kini menjadi ikon kota dan tempat wisata gratisan yang menarik bagi warga sekitar. Sisi jembatan yang terbuat dari kaca ini luasnya sekitar 72,5 meter, lokasinya menjadi tempat favorit untuk sekedar bersantai dan berfotoria.

Jembatan kaca/dokpri
Kawasan tepian Sungai Cisadane sejak sore hari selalu diramaikan oleh pedagang kaki lima yang menjajakan kuliner dengan gerobak yang sederhana. Apalagi pemerintah kota membuat taman-taman terbuka di bantaran sungai untuk tempat berdagang dan bermain bagi pengunjung.Di malam hari kerlap-kerlip lampu jembatan kaca membuat nuansa romantisme bagi muda-mudi yang bercengkerama di atas jembatan. Dari kejauhan nampak bagai kota tua yang artistik.
Sambil menikmati secangkir kopi dan mendengarkan senandung lagu "Senja di Cisadane", kunikmati segarnya angin sepoi di tepian Cisadane. Di pinggir sungai terlihat para pemancing yang menunggu umpannya disambar ikan.
Jembatan kaca cisadane /dokpri
Di keheningan malam kutinggalkan tepian sungai yang penuh kisah historis ini. Adanya modernisasi kota, semoga Sungai Cisadane tetap terjaga kelestariannya dan dapat menjadi sumber penghidupan bagi warga sekitar.Salam Malam. Salam 00:00.
Tangerang, 18 September 2018.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI