Tapak Paderi merupakan kawasan pantai di depan Benteng Marlborough yang cukup terkenal di Bengkulu. Tapak Paderi berada di dataran tanah yang cukup tinggi sehingga cukup nyaman untuk menikmati pemandangan pantai atau laut lepas di kala senja dari atasnya. Awalnya Pantai Tapak Paderi bukanlah daerah wisata, tetapi merupakan kampung nelayan tempat kapal nelayan bersandar untuk melaut menangkap ikan. Di sekitarnya terdapat batu-batu pembatas/pemecah ombak yang dipergunakan warga setempat untuk memancing ikan, dan sebelahnya terdapat tempat pelelangan ikan hasil tangkapan nelayan sehabis melaut.
Seiring perkembangan waktu, pantai ini mulai ramai untuk wisata dan menjadi perhatian warga sejak banyaknya sampah sandal yang ditemukan di perairan tepi pantai lalu sanda tanpa pasangan tersebut dipajang dan dibentuk menjadi huruf maupun dijadikan kreasi hiasan. Sandal bekas tersebut dibuat dekorasi secara kreatif oleh warga sehingga menarik perhatian untuk berswafoto. Selain itu dipajang juga hiasan-hiasan dari kerang dan batu karang kecil yang ditemukan di tepi pantai.Sejak itu setiap masa liburan atau akhir pekan pantai ini cukup ramai dikunjungi wisatawan lokal, dan warga menyebut tempat wisata ini sebagai Pondok Sandal Jodoh.
Disebut Pondok Sandal Jodoh karena sandal yang ditemukan dan dipajang hanya sebelah saja sedangkan pasangan sandal lainnya tidak ada. Konon kabarnya dinamakan Pondok Sandal Jodoh karena sandal seorang pengunjung pernah hilang terbawa gelombang, saat mencari pasangan sandal yang hilang, ternyata pasangan sandalnya ditemukan ditumpukan sandal yang dikumpulkan dan dipajang oleh nelayan. Eh dasar masih jodoh jadi deh pasangan sandalnya ketemu.
Di sekitar pantai, walaupun telah ada tulisan peringatan dilarang membuang sampah ke pantai, tetapi kenyataannya di pantai ini banyak ditemukan sampah dari botol plastik yang dibuang pengunjung. Warga setempat dan nelayan yang tinggal di sini lalu mengambil, mengumpulkan dan membersihkan sampah dari kawasan pantai ini secara swadaya. Sandal dan botol plastik yang tadinya merupakan limbah lalu dibuat menjadi hiasan-hiasan kreatif di pantai sehingga menarik pengunjung untuk melihat-lihat.
Sampah sandal dan botol plastik ternyata membawa berkah bagi warga sekitarnya. Wisatawan yang datang ke pantai setidaknya berbelanja pernak-pernik atau makanan ringan sehingga dapat menghidupi usaha/pedagang kecil yang menjajakan dagangan di sekitar pantai. Selain bermain di pantai, apabila pengunjung ingin berlatih surfing atau selancar di tempat ini juga disediakan peralatan dan pemandu yang mengajarinya.
Hal menarik yang ada di tepi pantai ini yaitu adanya pohon ketapang yang pernah ditanam oleh Presiden RI Ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono. Uniknya pohon yang ditanam sejak tanggal 9 Februari 2014 atau lebih dari 2 (dua) tahun lalu ini, namun hingga kini tumbuh kembang dan tingginya pohon tidak terlalu signifikan. Idealnya jika pohon ini dipupuk dan dipelihara dengan baik idealnya tinggi pohon sudah cukup tinggi dengan dedaunan yang rimbun.
Penasaran dengan Pondok Sandal Jodoh? Silakan jalan-jalan dan mampir ke Pantai Tapak Paderi, karena merupakan pantai publik maka pengunjung/wisatawan bebas masuk alias gratis tanpa dikenakan membayar apapun, pengunjung hanya dikenakan membayar parkir kendaraan roda 4 (empat) sebesar Rp 3.000 (tiga ribu rupiah). Tempat ini cukup nyaman dan murah meriah untuk menikmati suara deru ombak dan indahnya pemandangan pantai bersama sahabat dan keluarga tercinta di saat liburan.
Sobat Kompasianer pernah kehilangan sandal? Coba deh main ke pantai ini, barangkali aja ketemu jodoh…ehh nemu sandal!
Salam wiken.
*foto-foto dokpri
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H