Lihat ke Halaman Asli

Ngabuburit ke Jembatan Gantung Sungai Suci

Diperbarui: 18 Juni 2016   11:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jembatan Gantung Sungai Suci

Setelah menikmati mekarnya bunga Rafflesia di hutan lindung Boven Lais Bengkulu Utara, pulangnya kusempatkan mampir ke kawasan wisata tepi laut. Dari gunung turun ke laut! Setelah menyusuri tepian sepanjang pantai Lautan Hindia, akhirnya aku sampai di suatu pantai menawan yang terdapat jembatan gantung yang cukup unik diatasnya. Lokasi Jembatan Gantung Sungai Suci ini, jarak dari pusat kota Bengkulu kira-kira hanya sekitar 20 menit. 

Petunjuk arah ke Jembatan Gantung Sungai Suci

Jembatan Gantung terbuat dari tali tambang

Jembatan gantung ini terbuat dari tali / tambang  cukup kuat yang menghubungkan daratan dengan sebuah "pulau" kecil di seberangnya. Panjang jembatan  gantung ini tak lebih 50 meter. Jembatan dibuat dua arah, untuk jalan masuk dan keluar. Saat melewati jembatan gantung ini ketika ujung kiri kanan jembatan bergoyang-goyang sensasinya luar biasa karena dasar jembatan hanya terbuat dari bilahan papan kecil. Biasanya di musim liburan jembatan gantung ini cukup banyak didatangi pengunjung.

Aliran sungai bermuara kelaut

Batu penahan ombak dibuat dinas PU

Informasi dari warga sekitar, dinamakan jembatan Sungai Suci karena disekitarnya terdapat aliran sungai kecil  dikenal dengan nama Sungai Suci yang bermuara ke laut. Pinggiran aliran sungai yang bermuara ke laut oleh dinas PU dibuat batu penahan ombak. Di masa lalu sungai ini dipergunakan untuk mandi dan menyucikan diri. Konon Bung Karno sewaktu berada dipengasingan Bengkulu tahun 1938-1943 pernah mandi di sungai suci ini. 

Jembatan Sungai Suci yang berada di Desa Pasar Pedati Bengkulu Tengah ini dikelola warga sekitar. Untuk melewati dan menyeberangi  jembatan tali, pengunjung harus membayar  limaribu rupiah perorang. 

Pemandangan di lokasi ini cukup indah dan menawan. Gulungan ombak Samudera Hindia yang cukup besar dan tinggi, suaranya cukup menghibur dan membuat hati deg-degan karena hantamannya cukup keras ke arah pantai. Cakrawala di ufuk senja membuat  matahari terbenam sangat ditunggu wisatawan. Oleh pengelola pantai disiapkan kursi dan  pondok kecil untuk duduk bersantai. Bagi  pengunjung yang ingin menikmati sebutir kelapa muda yang dipetik dari kebun disekitarnya dapat membeli dengan harga Rp. 10.000 per butir.

Pengunjung Menikmati pemandangan

Pemandangan sore hari dipantai sungai suci

Walaupun dalam suasana bulan suci ramadhan, pantai ini tetap ramai dikunjungi wisatawan lokal, utamanya muda-mudi. Sesuai dengan namanya Sungai Suci, tempat ini memang pas untuk merajut cinta suci. Bagi penggemar wisata alam dan fotografi tempat ini memiliki sudut-sudut cantik dan unik untuk mengambil gambar sambil berfoto ria, seperti pasir putih, tebing bebatuan, matahari terbenam dan pohon-pohon yang rindang.

Jembatan Sungai Suci ini tak kalah menarik dengan tempat wisata lainnya di nusantara dan mancanegara. Apabila pemerintah daerah dapat mengelola alamnya dengan baik, maka akan menjadi destinasi wisata yang menarik. Panorama yang menawan ini setidaknya dapat meningkatkan pendapatan asli daerah sehingga dapat mewujudkan kesejahteraan warganya, Dinas Pariwisata tinggal membuat fasilitas pendukung,  mengelola dan membuat keamanan dan kenyamanan bagi pengunjungnya.

Sekilas catatan ringan. Jalan-jalan yuk, sambil memajukan wisata nusantara. Salam ngabuburit!

Tulisan terdahulu:

Foto: Dokumentasi Pribadi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline