Lihat ke Halaman Asli

Lansia di Kota Bandung

Diperbarui: 1 Februari 2016   00:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lansia di Kota Bandung

 

Sejak ruang publik ditata oleh Ridwan Kamil Walikota Bandung, setiap hari taman kota selalu ramai dipenuhi warga untuk rekreasi dan bersantai ria. Ini dibuktikan dengan dibuatnya taman jomblo, taman lanjut usia (lansia) dan berbagai jenis taman-taman lainnya.

Minggu pagi, setelah acara car free day (CFD) di kawasan Dago kusempatkan berkendaraan keliling kota Bandung. Kesempatan hari libur umumnya dipergunakan masyarakat untuk olahraga, jalan kaki sampai mengendarai motor gede (moge). Jalur sepeda dijalan-jalan raya pada hari minggu juga dipenuhi oleh pesepeda baik individu maupun klub sepeda.

Saat melewati sepanjang jalan Asia Afrika, aku sempat bertemu "sinyo dan nonik" berpakaian unik yang sedang bersepeda. Saat kuperhatikan, sinyo dan nonik londo ini bukanlah anak-anak baru gede (ABG). Keduanya ternyata pasangan pria dan wanita yang usianya sudah cukup tua yang diperkirakan telah lebih dari setengah abad sedang "jalan-jalan" ber-CFD dengan sepeda onthelnya. Tujuannya ke arah sekitar Gedung Merdeka.

Saat melewati jalan Braga, aku juga sempat melihat oma opa yang sedang duduk-duduk santai di kursi trotoar jalan, sambil bercengkrama menikmati nostalgia di jalan Braga yang legendaris. Dulu di masa Hindia Belanda, Braga merupakan kawasan pertokoan elit di kawasan Bandung. Ini ditandai dengan peninggalan pertokokan / bangunan arsitektur lama bergaya art deco.

Mudah-mudahan kota Bandung menjadi kota yang nyaman buat seluruh warganya. Bukan hanya untuk kaum muda yang kreatif tetapi juga bagi warganya yang telah lansia.

Sekilas tulisan ringan. Salam malam, salam 00:00.

Dago, 31 Januari 2016.

*foto dokpri




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline