Lihat ke Halaman Asli

Pahit Manis Menulis Artikel Humor

Diperbarui: 17 Juni 2015   10:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

14254394852041025072

[caption id="attachment_400800" align="aligncenter" width="628" caption="Ilustrasi, Lucu (Shutterstock)"][/caption]

Di kanal hiburan (sub kanal humor) media kompasiana ini terdapat cukup banyak artikel humor yang ditulis oleh kompasianers. Humornya sangat bervariatif, mulai humor politis, puitis, melankolis, bombastis sampai yang sarkastis semua ada disini. Humornya membuat pembacanya tertawa, tersenyum, makin mesra, merengut bahkan tersinggung. Ini dapat dilihat dari komentar yang diberikan oleh kompasianer pembacanya.

Sejak menjadi kompasianer (walaupun masih newbie) ternyata tulisan humor saya sudah cukup lumayan dibandingkan dengan artikel lainnya. Menulis humor merupakan pengalaman baru, karena ini merupakan pertama kali menulis humor dipublish ke media. Sebelumnya saya hanya menulis artikel yang dikirim ke media cetak. Tapi bukan artikel humor!

Menulis humor itu gampang-gampang susah dan susah-susah gampang. Ide dapat diperoleh darimana saja dan dapat datang kapan saja. Indikatornya apakah pembaca menyukai atau tidak dapat dilihat dari klik jumlah pembacanya, sehingga ada yang bilang tidak mudah untuk membuat tulisan humor. Berbeda dengan menulis di media cetak,kita tidak pernah tahu berapa jumlah pembaca kita. Hanya saja ada perbedaan ‘rasa bangga’ antara tulisan yang dimuat di media cetak dan media online.

Tulisan humor saya yang terbanyak di klik pembaca berjudul : Ini Gambar dan Tulisan di Bak Truk yang Membawa Alat Bukti Kecurangan Pilpres ke MK hanya di klik sebanyak 780 pembaca, selebihnya artikel humor yang jumlah pembacanya hanya puluhan pembaca saja. Bahkan, ada juga artikel humor saya yang tidak ada pembacanya sama sekali. Di situ kadang saya merasa prihatin. Sungguh miris bukan? Tapi tidak apa-apa, maju terus pantang mundur. Humor luntur bangsa mundur!

Beranekaragam topik banyak ditulis oleh kompasianers di media ini namun untuk artikel humor memang belumterlalu menarik untuk dilirik. Padahal humor merupakan salah satu komponen yang menghibur dan menghidupkan canda tawa kita dalam sharing dan connecting antar sesama kompasianer.

Berbekal pengalaman pahit manis  menulis humor, serta belajar dari membaca dan menulis humor di kompasiana, saya mencoba merangkum tips menulis humor versi saya:

Pertama. Jangan malu dan jangan genit. Untuk menulis humor jangan malu untuk mencoba-coba, kalau tidak lucu dan pembacanya tidak tertawa, maka kita dapat menertawakan diri sendiri. Esensi humor adalah tertawa. Lebih baik menertawakan diri sendiri dari pada menertawakan orang lain, nanti bisa di kepruk!

Ide atau literatur menulis humor dapat diperoleh dari pengamatan kejadian lucu disekitar kita. Untuk menulis humor yang “berbau habul” sebaiknya bahasa yang dipergunakan dipoles lebih halus lagi sehingga tidak vulgar karena tulisan atau ucapan “kotor” yang terlalu genit (genital) terkesan seperti “pelecehan”.

Kedua. Jangan melucu di waktu dan tempat yang tidak tepat. Humor sara (suku agama ras) selalu menjadi hal yang menarik untuk diungkapkan. Kisah sara merupakan lelucon yang banyak ditulis tetapi jangan menuliskannya di waktu dan tempat yang tidak tepat. Jangan menulis satire terkait sara. Menulis humor sepanjang dilakukan dengan baik dapat membuat orang tersenyum. Bukan humor yang sifatnya konfrontatif atau penistaan ajaran tertentu. Humor “sara” dan “saru” sama-sama menarik untuk dinikmati.

Ketiga. Menulis yang “out of the box”. Rahasia penting dari tulisan humor adalah adanya kejutan di akhir cerita yang membuat pembacanya tersenyum atau tertawa. Kisah humor sebenarnya telah ada sejak berabad-abad yang lalu. Kita hanya meramu kembali sesuai situasi dan kondisi saat ini supaya terasa lebih “pas dan nikmat” membacanya. Menuliskan artikel humor juga perlu riset kecil-kecilan dengan imajinasi dan kreatifitas yang tinggi.

Keempat, Tulisannya ringan dan sederhana. Tulisan humor idealnya tulisan ringan dan ringkas. Untuk itu diperlukan bahasa yang sederhana dan langsung mudah dicerna dan dipahami oleh pembacanya. Jika harus menggunakan istilah atau analogi gunakan nama atau istilah yang mudah ditafsirkan oleh pembacanya.

Kelima. Menulis dari sudut pandang pembaca. Dalam menulis humor posisi penulis humor tidaklah selalu aman. Tulisan humor dapat menjadi “ancaman” dan masalah bagi pembuatnya. Penulis dapat saja menganggap tulisan humornya dibuat untuk melucu tetapi bagi orang lain yang membaca dapat saja menganggapnya sebagai menghina. Untuk itu setelah selesai menulis artikel humor coba kita membaca ulang dalam perspektif yang berbeda. Penulis memposisikan dirinya dari sudut pandang pembaca. Jika tulisan dianggap tidak layak tayang sebaiknya tulisan humor di edit kembali, karena akan membahayakan diri sendiri dan menimbulkan keresahan dalam hubungan sosial di masyarakat yang ujung-ujungnya dapat berakhir di jalur hukum. Minimal di bully oleh pembaca yang tidak sependapat!

Cukup lima saja dulu!

Terus kalau sudah menggunakan tips di atas, artikel humor dijamin banyak pembacanya? Ya belum tentu karena yang memiliki selera humor hanya segelintir orang dan selera humor setiap orang berbeda-beda tergantung kadar urat tawa dan gelinya masing-masing. Kalau sumbunya pendek ya langsung ngakak!

Humor itu perlu. Saya kutip lagi ungkapan Bertolt Brecht mengenai humor: “Sengsarahidup di negara yang tidak punyai humor, namun lebih sengsara lagi hidup di negara yang membutuhkan humor”.Tertawalah sebelum tertawa itu dilarang. Ayo menulis humor sebelum menulis humor itu dilarang. Adanya kompasiana yang menyediakan blog gratisan ini, kita dapat leluasa menulis humor walaupun yang membaca tidak harus tertawa!

Sekilas tulisan ringan. Semoga karya humor mendapat tempat yang layak di hati kompasianer dan penulismya dapat membuat tulisan yang jauh lebih baik dari artikel lain yang sering terlihat nangkring di halaman utama.

Salam Menor!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline