Lihat ke Halaman Asli

Tintin dan Indira

Diperbarui: 23 Juni 2015   22:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

TINTIN dan INDIRA

Tak dapat dipungkiri kepopuleran komik kisah petualangan Tintin di Indonesia berkat penerbit PT INDIRA. Cetakan pertama mulai diterbitkan INDIRA tahun 1975. 24 kisah petualangan Tintin karya penulis Belgia, Herge pseudonim dari Georges Remi (22 Mei 1907-3 Maret 1983) yaitu Tintin di Soviet, Tintin di Kongo, Cerutu Sang Faraoh, Rahasia Pulau Hitam, Tongkat Raja Ottokar, Kepiting Bercapit Emas, Patung Kuping Belah, Rahasia Kapal Unicorn, Harta Karun Racham Merah, Tujuh Bola Ajaib, Tawanan Dewa Matahari, Tintin dan Picaros, Negeri Emas Hitam, Ekspedisi ke Bulan, Penjelajahan di Bulan, Hiu-hiu Laut Merah, Bintang Jatuh, Penculikan Calculus, Penerbangan 714, Zamrud Castafiore, Tintin di Tibet, Tintin di Amerika, dan Lotus Biru. Hanya Alpha Art yang terbit tahun 1984 yang tidak diterbitkan oleh INDIRA.

Seiring berjalannya waktu sejak tahun 2008 lisensi penerbitan komik Tintin di Indonesia beralih ke PT GPU dengan format yang berbeda dengan terbitan INDIRA. Bahkan karya Herge lainnya juga telah diterbitkan oleh PT GPU.

Kisah petualangan Tintin bagi anak-anak atau remaja akhir tahun1970an sampai 1980anlebih populer dibanding komik Tintin bagi remaja saat ini. Kepopuleran Tintin saat itu dapat dilihat dari beberapa kali cetak ulang yang dilakukan. Penjelajahan di Bulan yang diterbitkan oleh INDIRA pertama kali tahun 1976 bahkan mengalami sampai cetakan kesebelas!

Anekdot saat itu apabila ada pertanyaan atau soal di bangku sekolah, siapa orang pertama yang mendarat di bulan, jawabannya TINTIN bukan Neil Armstrong. Ucapan terkenal Neil Armstrong “satu langkah kecil untuk orang, satu langkah besar untuk umat manusia” ternyata telah di dahului oleh Tintin. “I’ve walked a few step!...For the first time in the history of mankind there is an EXPLORER ON THE MOON” kata Tintin puluhan tahun sebelum ucapan Neil Armstrong.

Jika anda sempat jalan-jalan ke penjual buku bekas atau melihat di toko online dan menemukan komik Tintin terbitan INDIRA ada baiknya dibeli. Komik Tintin INDIRA ternyata banyak yang memburu untuk dijadikan koleksi pribadi. Bagi sebagian orang, mengoleksi Tintin dari berbagai bahasa di dunia tidak kalah menarik dengan berburu Tintin terbitan INDIRA. Walaupun ada versi ebook namun versi cetak masih tetap lebih menarik untuk dikoleksi.

Saya pun sempat mengoleksi Tintin berbagai bahasa seperti Ibrani, Persia, Jepang, Jerman, Belanda dan lainnya, padahal gambarnya ya itu-itu saja yang membedakan hanya text di baloonnya berbeda bahasa. Beruntung di rak buku masih ada peninggalan koleksi Tintin terbitan INDIRA cetakan pertama.

Penerbit Casterman yang memegang lisensi komik Tintin hingga tahun 2053 dan Yayasan Moulinsartyang sepeninggal Herge dikelola istrinya, Fanny Vlamnyck,kini secara materi telahmenikmati warisan Herge. Sedangkan para pecinta kisah Petualangan Tintin di berbagai belahan dunia termasuk Indonesia hingga kini tetap dapat menikmati tulisan Herge.Selamat mengoleksi Tintin.

Salam dari Indira. Salam Kompasiana!!!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline