Lihat ke Halaman Asli

Prangko “Tintin di Bandara Kemayoran”

Diperbarui: 17 Juni 2015   23:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1411830842459873099

Prangko “Tintin di Bandara Kemayoran”

(ex-menara ATC bandara kemayoran)

Beberapa hari yang lalu media online termasuk kompas.com memberitakan diterbitkannya prangko dari komik Tintin berjudul "Penerbangan 714". Perangko tersebut diluncurkan berkat kerjasama KBRI di Brussels dengan “Moulinsart” sebagai pemegang lisensi karya cipta Herge dan Perusahan Pos Belgia B-Post.

Desain prangko tersebut diambil dari gambar dalam adegan komik Tintin dalam “Penerbangan 714”. Komik berjudul “Penerbangan 714” dibuat Herge dan dimuat dalam majalah Le Petit Vingtieme antara 27 September 1966-28 November 1967. Komik ini populer di Indonesia ketika pertama kali diterbitkan PT INDIRA tahun 1975.

Sebagai penggemar komik Tintin dan pernak-perniknya saya bergembira karena dapat menambah koleksi prangko edisi Tintin di Indonesia. Penerbitan prangko sebenarnya bukan hal baru dari komik Tintin. Sebelumnya di beberapa negara juga sudah pernah diterbitkan prangko ber-karakter komik Tintin.

Kita patut berterimakasih atas upaya KBRI di Brussels yang dapat melakukan diplomasi dengan baik untuk mempromosikan Indonesia melalui PRANGKO “Tintin di bandara kemayoran” dan “Tintin di pulau komodo”.

Pihak pemerintah Belgia telah menerbitkan prangko dengan mengambil gambar dari adegan komik Tintin yang menggambarkan bandara kemayoran. Alangkah baiknya bila PT Pos Indonesia juga menerbitkan prangko dengan gambar ex-menara lalu lintas udara (airport traffic control tower/ATC) yang saat ini kondisinya sebagai benda cagar budaya sangat memprihatinkan.

Andaikan hal ini juga dilakukan oleh PT Pos Indonesia untuk menerbitkan prangko, maka tema bandara kemayoran sangat relevan dan bermanfaat bagi pelestarian warisan budaya bangsa. Sebagaimana diketahui menara ATC yang dahulu dipergunakan untuk mengatur lalu lintas penerbangan di bandara kemayoran telah ditetapkan sebagai benda cagar budaya (SK Gubernur DKI Jakarta no. 495 tahun 1993).

Satu-satunya peninggalan yang tersisa untuk mengenang Bandara Kemayoran yang tertuang dalam komik Herge hanyalah ex-menara ATC, karena kawasan disekitar kemayoran saat ini sudah menjadi areal bisnis komersial. Dikhawatirkan satu-satunya peninggalan bandara kemayoran tersebut musnah tergusur karena kepentingan investor.

Andaikan PT Pos Indonesia ingin menerbitkan prangko maka saya mengusulkan dalam mendesainnya dapat memasukkan gambar ex menara ATC bandara kemayoran. Hal ini untuk mengenang dan menandakan bahwa di kemayoran pernah menjadi bagian penting dari sejarah penerbangan Indonesia.

Bangsa asing saja mengenangnya dalam bentuk komik dan prangko, mengapa kita sebagai pemilik bandara kemayoran tidak melestarikan ex-menara ATC bandara kemayoran yang dulu sangat bersejarah sebagai bandara komersial internasional pertama di Indonesia?

Met midnite. Salam.

Sumber foto komunitas tintin





BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline