Lihat ke Halaman Asli

Memandang Danau Sentani dari Bukit Mc Arthur

Diperbarui: 17 Juni 2015   15:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1417821826181237323

Memandang Danau Sentani Dari Bukit Mc Arthur

(Dok.pri)

Ketika berada di Papua, salah satu tempat yang menjadi tujuan jalan-jalan yaitu melihat langsung monumen atau tugu Jenderal Douglas Mc Arthur yang berada di kawasan Ifar Gunung (Bukit Makatur). Tempatnya kira-kira beberapa kilometer dari kota Jayapura dengan perjalanan menggunakan kendaraan mobil menempuh waktu sekitar 45 menit dari pusat kota. Lokasi ini dulunya merupakan ‘markas besar’ tentara sekutu tempat Jenderal Mc Arthur membuat ‘persembunyian dan memantau’ situasi perang pada masa itu. Di monumen tertulis ”General Headquarters Southwest Pasific Area”. Saat ini Ifar Gunung (Bukit Makatur) ‘dikuasai dan milik’ TNI dan menjadi tempat berlatih tentara / militer Kodam Trikora.

1417823531473578498

(Dok.pri)

Di kawasan ini terdapat ‘museum’ berupa bangunan mungil, dengan seorang penjaga dan sebuah buku tamu yang diisi pengunjung. Di dalam museum ini kita dapat melihat ‘jejak’ jenderal yang terkenal dengan slogan “I shall return” pernah mendarat di tanah papua. Di dinding ruangannya terpampang dokumenter sejarah masa lalu, seperti: foto-foto semasa perang dunia ke-II dan benda-benda peninggalan tentara sekutu dan jepang.

1417822258252209321

(Dok.pri)

Di Bukit Makatur ini, selain melihat fakta sejarah yang ada di Tugu Mc Arthur, pengunjung dapat menikmati puncak gunung yang sejuk dan menikmati pemandangan danau sentani dan bandara sentani Jayapura dari ‘atas bukit’. Bukit yang berada diatas ketinggian 325 mdpl merupakan wilayah Resimen Kodam Trikora. Hutan dan lingkungannya masih asri dan alami.

Di depan pintu masuk terdapat pos jaga yang selalu ditunggu oleh pasukan bersenjata laras panjang dan berseragam militer. Dengan meninggalkan selembar kartu identitas, pengunjung diijinkan memasuki kawasan ‘wisata’ dan ‘militer’ ini.

Dari Bukit Makatur, kalau memandang danau sentani dari kejauhan akan terlihat seperti perbukitan hijau yang dikelilingi pulau-pulau kecil dan air bening disekitarnya. Danau Sentani merupakan danau yang tenang. Danau dengan kedalaman 70 m dpl yang memanjang 30 kilometer ini luasnya mencapai 9.630 hektar, menyatu dengan cagar alam pegunungan cyclops seluas 245.000 hektar, dan terhubung dengan Samudera Pasific.

Di tepian danau sentani, menjulur landasan pacu ‘runway’ pesawat sepanjang 2.500-3.000 m yang dapat dilihat dari ujung ke ujung. Kalau dapat menemukan moment yang tepat, dengan menggunakan kamera teleskop kita dapat mengabadikan pesawat yang mau ‘landing’ maupun ‘take off’ di bandara sentani. (Cttn: Sewaktu di Bandara Sentani saya melihat selain terdapat tulisan / gambar “Dilarang Merokok”juga terdapat tulisan: “Dilarang Makan Buah Pinang”. Menurut informasi orang Papua sering mengunyah buah pinang dan ‘meludah saribuahnya yangberwarna merah’ sembarangan).

Danau sentani merupakan danau terbesar di Papua. Sentani sendiri diberi nama oleh seorang misionaris tahun 1898 yang memiliki arti: “Disini kami tinggal dengan damai”. Sejauh mata memandang, yang terlihat adalah pulau-pulau dan hamparan laut yang membentang luas yang hanya dibatasi cakrawala. Latar belakang pegunungan cyclops semakin mempercantik pemandangan.

Inilah sekilas kisah ‘numpang lewat’ dari tanah papua yang indah nan mempesona. Pemandangan yang indah dan tanah yang damai ini, mudah-mudahan tidak diganggu oleh ‘gejolak separatis’ atau kelompok pengganggu keamanan yang kadangkala masih muncul di bumi Cendrawasih.

Sekian catatan ringan dari Bukit Mc Arthur yang diiringi cuaca mendung dan rintik gerimis. Met Weekend.!!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline