Payung Teduh. Pertama kali mendengar nama tersebut mungkin anda bertanya nama apakah itu..? Saya sendiri awalnya tau dari timeline di twitter. Beberapa waktu lalu seringkali bersliweran hastag nowplaying Payung Teduh (@payungteduh), yang kebanyakan postingan dari akun twitter teman - teman yang bekerja di bidang kreatif. Ini cukup membuat saya penasaran seperti apakah musiknya. Akhirnya suatu malam saya browsing di youtube mencari band yang nampaknya sedang cukup hits di beberapa kalangan, diantaranya mahasiswa dan juga pekerja kreatif. Saya menemukan video klip Payung Teduh di youtube yang berjudul "Tidurlah". Melihat settingnya yaitu di pasar tradisional kala dini hari, serta mendengarkan alunan musiknya, seketika membuat saya menyukai lagu "Tidurlah" yang klipnya menggambarkan suasana natural disebuah pasar tradisional. Saat itu saya langsung memutar 3 x bolak - balik klip tersebut. Penasaran dengan lagunya yang lain, saya dengarkan semua lagu Payung Teduh yang ada di youtube dan melihat video live shownya. Hal ini membuat saya semakin penasaran mencari informasi tentang Payung Teduh dan ingin melihat serta menikmati langsung perform band yang terdiri dari 4 orang yang cinta bermusik ini. Kantin, taman, danau serta area kampus UI adalah tempat Is (@sandsintheline) vocal & guitar dan Comi (@azizcomi) pada contra bass yang biasa bermain musik, mereka merupakan personil awal Payung Teduh yang terbentuk pada akhir tahun 2007 dan selanjutnya mengajak Cito (@saksakame) drummer dan Ivan (@the_lord_one) guitalele untuk bergabung. Akhir tahun 2010 Payung Teduh merilis album indie pertamanya. Dan di April 2012 lalu Payung Teduh merilis album kedua mereka "Dunia Batas" bersama Ivy League Music (@IVY_leaguemusic)
Dengarkanlah "Angin Pujaan Hujan" yang tak tanggung - tanggung akan membuat anda terbawa alunan musik Payung Teduh serta liriknya yang indah. Selain itu "Resah" dapat menemani kegalauan anda menjadi galau nan teduh :) atau coba dengarkan lagu yang juga ada sentuhan beatbox dari Avo (@servoavo) - Indobeatbox. Musik dan lirik yang harmonis membuat saya jatuh cinta dengan band anak muda yang membawakan warna musik khas ini. Coba dengarkan juga "Cerita Gunung dan Laut", "Berdua Saja", "Untuk Perempuan Yang Sedang Dalam Pelukan" serta lagu - lagu Payung Teduh lainnya yang juga dapat membuat anda merasakan suatu keteduhan. Kekuatan liriknya melengkapi musik yang bisa dikatakan seperti perpaduan keroncong dan jazz. Kunjungilah http://www.youtube.com/watch?v=j-mfXm-ivqs&feature=bf_next&list=PLAE97FBA3121D29BB untuk membuktikan keteduhan musik Payung Teduh. Saksikan juga live performancenya yang akan semakin membuktikan bahwa band ini memiliki karakteristik yang khas dan bisa meneduhkan jiwa. Inilah musik anak negeri yang patut untuk diperhitungkan kualitasnya. Saya bangga kita masih mempunyai band bermusikalitas tinggi seperti ini disaat banyak juga bermunculan band yang menurut saya semakin tidak jelas kualitasnya. Tak terasa ternyata sudah cukup lama saya tidak mengikuti perkembangan dunia musik sejak meninggalkan dunia broadcasting dan hanya menjadi penikmat saja belakangan ini. Akhirnya pun Payung Teduh membuat saya menambahkan list band favorite setelah lama tidak terupdate :) Mari cintai musik karya anak negeri yang memang pantas dibanggakan! -ndie (@indietriana) *dok : @Pio_Kharisma
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H