Lihat ke Halaman Asli

Identifikasi Masalah-masalah Belajar dan Pembelajaran di Sekolah

Diperbarui: 11 Juni 2022   23:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Permasalahan dalam pembelajaran ini harus diselesaikan melalui guru dan orang tua supaya rangkaian tindakan belajar peserta didik selaras atas harapan utamanya, yakni mencerdaskan anak-anak bangsa dalam perilaku yang bagus. Seorang pendidik/guru dalam membesarkan peserta didik merupakan tanggung jawab yang apabila masalah belajar dapat diselesaikan bersama, maka tanggung jawab tersebut telah berjalan dengan baik.

Dalam kegiatan pembelajaran di sekolah, seorang pendidik pasti akan menghadapi banyak karakter peserta didik yang berbeda. Terdapat siswa yang bisa melaksanakan aktivitas pembelajaran secara mudah serta sukses tidak dengan menemui kesusahan, akan tetapi bagaimanapun juga banyak peserta didik yang mendapati bermacam-macam kesulitan saat belajar. Kesulitan belajar siswa menampakkan dirinya sebagai halangan guna menggapai prestasi belajar, yang mungkin bersifat social, psikologis, atau fisik, dan pada akhirnya mengakibatkan kinerja akademik mereka lebih rendah dari yang seharusnya.

Kesulitan belajar adalah kelemahan yang tidak terlihat pada tubuh. Pada anak yang memiliki kelemahan dalam belajar, ketidakmampuan belajar tidak dapat dirasakan dalam bentuk fisik lainnya.

A. Jenis-Jenis Masalah Belajar Peserta Didik 

Masalah-masalah belajar pada peserta didik mempunyai beberapa jenis. Masalah belajar ini dapat kita ketahui yang mencakup pengertian luas. Diantaranya yaitu sebagai berikut.

1. Kekacauan Belajar (Learning Disorder)

Learning disorder atau kekacauan belajar merupakan respon yang saling bertentangan dalam proses belajar yang menyebabkan pasien merasa gelisah atau mengalami kebingungan dalam proses belajar. [1] Ketidakmampuan belajar adalah ketika proses belajar seseorang terusik oleh tanggapan yang berselisihan.  

2. Belajar yang tidak Berfungsi (Learning Disfunction) 

Learning Disfunction ialah gejala tidak berfungsinya proses belajar siswa, walaupun siswa tersebut tidak menunjukkan gangguan jiwa, gangguan sensorik, atau gangguan psikis selainnya. Kesulitan belajar ini merupakan akibat dari proses belajar yang buruk akibat gangguan saraf kranial. Saraf kranial adalah bagian saraf yang paling penting dari sistem saraf di otak. Sehingga, jika saraf ini terganggu, maka akan terjadi gangguan pada salah satu tahap proses belajar. Keadaan tersebut mengusik kelancaran seluruh proses pembelajaran.

3.  Lambat Belajar (Slow Learner)

Anak lamban belajar adalah siswa yang proses belajarnya lambat, sebagai akibatnya ketika belajar, rentang waktu yang diperlukan anak didik tersebut lebih panjang atau lama daripada segerombolan anak didik lainnya nang mempunyai tingkat kemampuan inteligensia yang sama. Menurut Bala dan Rao, dikatakan bahwa kebanyakan siswa slow learner memiliki keterbatasan ketika harus berpikir abstrak dan simbolis.[1] Siswa yang demikian juga masih merasa kesulitan saat diberikan tugas oleh gurunya.  

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline