Lihat ke Halaman Asli

Indi Diana Fakhriya

Halo, saya mahasiswa!

Hindari Anxiety, Sayangi Diri Sendiri

Diperbarui: 30 Maret 2021   14:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber gambar: baliekbis.com

Jangan mencemaskan sesuatu yang tidak perlu, sehat mahal tau.

Manusia selalu berusaha untuk terlihat baik di mata orang lain. Kerap kali ia mendengarkan semua ucapan orang lain yang mana tak semua perlu di dengarkan. Tak jarang pula ia takut jika dirinya tidak diterima oleh orang-orang disekitarnya. Apalagi yang biasa berkawan dengan sosial media. Ketika mengunggah satu foto misal di aplikasi instagram, ia akan menaruh harapan secara tidak langsung kepada orang lain. 

Ia ingin mendapat komentar "Wah, cantik sekali" atau "Keren, fotomu tidak pernah gagal!" dan hal-hal yang terlihat indah lainnya. Tak jarang ketika melihat orang lain yang di senangi banyak orang, ia akan berusaha menjadi seperti orang tersebut. Perasaan ini memang tidak bisa di tolak. Mengakui atau tidak hal ini jelas terlihat. Tentu anda sudah tahu bahwa semua ini tidak sehat untuk keadaan mental anda. Tapi mengapa masih dilakukan? Tahukah anda bahwa hal ini dapat menyeret anda kepada penyakit  yang serius?

Rasa Cemas Berlebih

Ketika menghadapi sesuatu yang menegangkan kemudian muncul rasa cemas adalah hal yang wajar. Tapi rasa cemas yang dimaksud dalam hal ini adalah ketika merasakan cemas dan khawatir secara berlebih tanpa alasan yang jelas dan tidak masuk akal.  Rasa cemas dan khawatir yang berlebih disebut anxiety. Dewasa ini, tidak sedikit kita temui orang yang mengeluh karena merasakan gejala anxiety. 

Bahkan memiliki anxiety telah dipandang wajar dan memang dimiliki oleh setiap orang. Memang benar setiap orang mempunyai rasa cemas bahkan tidak normal jika seseorang tidak memiliki rasa cemas. Akan tetapi, rasa cemas ini berada di titik normal dan akan mereda jika telah berlalu. Berbeda dengan orang anxiety rasa cemas muncul secara berlebihan bahkan sering tanpa di ikuti dengan alasan yang jelas. 

Mencemaskan sesuatu tidak terlepas dari pikiran-pikiran yang mengganggu. Remaja saat ini seringkali di rundung dengan kecemasannya sendiri. Ketakutan yang sering dipikirkan adalah takut jika ia tidak disenangi orang lain, takut jika tidak memiliki teman, takut jika ia tidak diterima oleh orang-orang di sekitarnya, dan ketakutan tidak masuk akal lainnya. 

Wajar saja ketakutan ini muncul dalam diri remaja atau seseorang, tetapi tidak untuk beraksi yang tidak masuk akal. Sejauh ini banyak saya temui di sosial media orang-orang yang senang melakukan 'self-harm' atau menyakiti diri sendiri.  Mulai dari memukul, menusuk kulit dengan benda tajam, bahkan hingga bunuh diri. Hal ini tentu tidak dibenarkan.

Rasa cemas yang berlebihan tanpa alasan yang jelas dapat berujung pada terganggunya kesehatan mental seseorang. Hal ini merupakan dampak yang serius. Jika sudah mulai dirasa mengalami gangguan kecemasan, terdapat beberapa hal untuk mengatasinya. Seperti tidur dengan waktu yang cukup, mengonsumsi makanan yang sehat, rutin berolahraga,berjemur, melakukan hal yang disukai, berpikir positif, berusaha mengatakan apa yang anda rasakan kepada orang terdekat, dan hal menenangkan lainnya. 

Ketika rasa cemas berlebih sudah mengikis kesehatan mental, maka telah memasuki jenjang serius. Hal ini dapat menyebabkan gangguan kejiwaan, depresi, dan bahaya lainnya. Seseorang dengan gangguan kejiwaan akan mengalami perubahan pada pikiran, sikap, perilaku, dan perasaan yang menyebabkan penderitaan pada orang yang mengalami dan gangguan fungsi dalam kehidupan sehari-hari. Dominan organ yang terganggu adalah otak. Jika sudah begini bagaimana mengatasinya?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline