JAKARTA-Independent, Atas kerjasama badan PBB, UNESCO-IOC dan BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika) diadakan 2nd UNESCO-IOC Global Tsunami Symposium.
Dimana Simposium ini bertema: "Two Decades After 2004 Indian Ocean Tsunami: Reflection and the Way Forward."
Dua dekade bukan waktu yang singkat, dalam dua puluh tahun telah banyak penelitian dan temuan yang didapat.
BMKG mendorong semua pihak untuk membangun, memperkuat, dan mengembangkan kapasitas dan kemampuan dalam merespon ancaman tsunami yang disebut "Tsunami Ready Community."
Hal ini merupakan kontribusi terhadap Dekade Sains Kelautan PBB, yaitu menjadikan 100% masyarakat yang berisiko tsunami siap dan tangguh terhadap tsunami pada tahun 2030.
Tsunami ready adalah program inisiasi UNESCO-IOC akan dikombinasikan dengan program nasional di Indonesia.
Kolaborasi tersebut dibentuk untuk mencapai semua masyarakat yang riskan terpapar tsunami bisa siaga dan tangguh.
Dalam 2nd UNESCO-IOC Global Tsunami Symposium di kota Banda Aceh, pembukaan (Senin, 11 November 2024) terlihat beragam presentasi dari para narasumber baik dalam maupun luar negeri.