JAKARTA-Independent, Dalam beberapa hari belakangan ini, kondisi pelabuhan Balohan Sabang dihantam badai.
Hari Jumat (21/2/2020), Sabtu (22/2/2020), dan Minggu (23/2/2020), beberapa rute pelayaran kapal cepat dan kapal lambat dari pelabuhan Balohan Sabang dengan Pelabuhan Ulee Lheue Banda Aceh terpaksa STOP Operasi (Tidak Berlayar).
Pada Pelayaran kapal fery KMP BRR ke-11 tahun, Minggu (23/2/2020), dari Pelabuhan Ulee Lheue Banda Aceh menuju pelabuhan Balohan Sabang.
Terlihat di pelabuhan Balohan Sabang, dermaga I, pelabuhan kapal cepat, dermaga apung sudah berbalik arah, dan sebagian badan dermaga apung sudah tenggelam.
Bila diperhatikan bahwa badan dermaga apung tenggelam pada posisi 45 derajat. Hal ini akibat cuaca buruk dan angin kencang pada hari Sabtu sore, (22/2/2020).
Badan dermaga apung sudah terlepas dari as roda tiang pancang, dan malamnya pada pukul 21.30 WIB, cuaca semakin buruk hingga menyebabkan dermaga apung tenggelam.
Hingga Minggu sore, (23/2/2020), terlihat badan dermaga apung ini hanya diikat dengan tali kecil sebanyak dua buah.
Pihak Dishub Sabang pada Minggu sore, (23/2/2020), ada 4 orang memeriksa kondisi tali badan dermaga apung.
Seharusnya tali untuk mengikat badan dermaga apung ini diganti dengan tali yang lebih besar, karena badai dan gelombang ombak besar sewaktu-waktu bisa datang.
Kondisi cuaca buruk diperairan Sabang diperkirakan oleh BMKG Sabang berakhir pada tanggal 25 Februari 2020.
Perlu diperhatikan mengapa dermaga apung bisa tenggelam, apakah ada lubang yang masuk kedalam dermaga apung.