Lihat ke Halaman Asli

Rachmad Yuliadi Nasir

Jurnalis Independent

Tuntaskan Masalah Narkoba, BNN Fokuskan Program Alternatif Development

Diperbarui: 16 Juli 2019   11:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Penandatanganan MoU BNN dan PT JAPFA Confeed Indonesia (Dokpri)

JAKARTA-Independent, Daerah Aceh terkenal dengan tanaman liarnya yaitu ganja. Banyak petani di daerah pedalaman yang berbisnis ganja.

BNN mengajak masyarakat agar tidak menanam ganja lagi dan beralih kepada komoditi stategis.

Selama dua hari kepala BNN Pusat Komjen Drs.Heru Winarko, S.H, datang kembali ke Aceh untuk melakukan kunjungan kerja.

Pada hari Minggu 14/7/2019, rombongan kepala BNN Pusat Komjen Drs.Heru Winarko, S.H, tiba di bandara Sultan Iskandar Muda. Malam harinya rombongan ini dijamu makan malam di pendopo Gubernur Aceh, Anjong Mon Mata.

Aneka kuliner Aceh dan tarian Aceh menyambut rombongan kepala BNN Pusat Komjen Drs.Heru Winarko, S.H.

Rombongan kepala BNN Pusat Komjen Drs.Heru Winarko, S.H dan Tamu VIP (Dokpri)

Hadir juga Kepala BNNK Seluruh Aceh. Terlihat juga perwakilan PT Japta Comfeed Indonesia.

Mereka sangat mendukung program BNN dalam memberantas narkoba. Semua pegawai PT Japta Comfeed Indonesia juga sudah pernah dites urine oleh BNN.

PT JAPFA Confeed Indonesia (Tbk) terkenal dengan pabrik pembibitan ayam broiler (breeding farm) dan pabrik penetasan telur (hatchery) serta pakan ternak.     

Dukungan pusat untuk memberantas narkoba di Aceh sangat dibutuhkan apalagi di pedalaman Aceh banyak rakyat yang menanam ganja.

Pendekatan humanis, ubah pola kebiasaan dari ganja menjadi komoditi alternatif seperti di Aceh Besar, Bireun, Gayo Lues.

Kepala desa harus care dalam memberantas narkoba, kalau tidak care pasti susah memberantas narkoba.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline