JAKARTA-Independent, Masjid An-Nur di Desa Gondang, Kecamatan Gangga, Kabupaten Lombok Utara, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) hancur total karena gempa bumi berkekuatan 7,0 SR pada 5 Agustus 2018.
Masyarakat Aceh turut berduka dan telah banyak sumbangan yang datang. Untuk merenovasi Masjid An-Nur dipakai struktur bambu agar tahan gempa bumi, Ketua Forum Pengurangan Risiko Bencana (F-PRB) Aceh Nasir mengatakan bahwa," Biaya pembangunan Masjid An-Nur Aceh sebesar Rp 1,9 miliar."
Masjid An-Nur Aceh dirancang aman gempa dan ramah lingkungan oleh oleh arsitek Dr Ing Andry Widyowijatnoko ST MT, dosen Institut Teknologi Bandung (ITB).
Masjid ini menerapkan struktur bangunan bambu dengan prinsip resiprokal, yaitu elemen-elemen struktur yang saling menopang antara satu dengan lainnya.
Elemen struktur dalam bangunan Masjid An-Nur adalah beberapa rangka bambu persegi panjang yang membentang sejauh 18 meter. Elemen ini kemudian disusun berlapis-lapis, sehingga membentuk ruang dengan menopang satu sama lain.
Pada tahap perencanaan, sang arsitek menyatakan masjid dari bambu ini bisa bertahan sampai 300 tahun.
Syukur Alhamdullilah akhirnya Masjid An-Nur di Desa Gondang, dapat diresmikan pada Minggu, 28 April 2019 oleh Plt Gubernur Aceh, Nova Iriansyah dan turut serta juga Bupati Lombok Utara, Najmul Akhyar dan Kalak BPBA, Teuku Ahmad Dadek.
Proses awal pembangunan adalah peletakan batu pertama pembangunan kembali Masjid An-Nur di atas pertapakan awal dilakukan Plt Gubernur Aceh Nova Iriansyah, pada 27 Oktober 2018.
Dimana proses pembangunan Masjid An-Nur selama enam bulan, yang berukuran 14 x 28 meter (lebih luas dari ukuran awal 18 x 18 meter) yang ditabalkan nama "An-Nur Aceh."
Masjid An-Nur Aceh menjadi simbol silaturahmi antara masyarakat Aceh dan Lombok Utara.