Lihat ke Halaman Asli

Rachmad Yuliadi Nasir

Jurnalis Independent

Tragedi 22 Tahun Tenggelamnya Kapal Fery KMP Gurita

Diperbarui: 19 Januari 2018   13:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kapal Fery KMP Gurita

JAKARTA-Independent, Dalam rangka memperingati 22 tahun tenggelamnya kapal fery KMP Gurita pada Jumat, 19 Januari 1996. Sesuai rencana telah dilaksanakan tahlil dan doa bersama bagi arwah korban korban tenggelamnya kapal fery KMP Gurita dari atas kapal fery KMP BRR.

Kapal fery KMP BRR berangkat dari pelabuhan Balohan Sabang pada Jumat, 19 Januari 2018, jam 07:30 WIB. Bagi warga Sabang dan sekitarnya turut serta juga para penumpang kapal fery KMP BRR dengan tekun mengikuti acara doa bersama mengenang tenggelamnya kapal fery KMP Gurita pada 22 tahun yang lalu.

Pada titik lokasi tenggelamnya kapal fery KMP Gurita di sekitaran ujung Seukei sesuai perintah Muhammad Noer Kapten/Nahkoda kapal fery KMP BRR, juga dilakukan putaran 360 derajat pada kapal fery KMP BRR sebanyak 3 kali putaran sambil dimulai tahlil dan doa bersama.

Menurut catatan bahwa kapal fery KMP Gurita tenggelam pada Jumat, 19 Januari 1996, jam 20:30 WIB yang berangkat dari pelabuhan Malahayati Aceh Besar menuju pelabuhan Balohan Sabang.

Dari 210 penumpang yang tercatat dalam manifest ternyata kapal fery KMP Gurita pada Jumat, 19 Januari 1996, mengangkut penumpang sebanyak 378 penumpang, tenggelam ke dasar laut. Dari jumlah penumpang itu, 40 orang dapat diselamatkan, 54 ditemukan tewas dan 284 orang dinyatakan hilang bersama-sama dengan kapal fery KMP Gurita yang tidak berhasil diangkat dari dasar laut.

Para korban hilang diantaranya Alm. Kapolres Sabang Rachmat Semedi dan istri, dua anak dan ajudan, Asisten II Walikota Sabang, DRS.M.Nasir dan istri (Rachmad Yuliadi Nasir alhamdullilah selamat), ditemukan meninggal dunia diantaranya Alm. Istri Sekda Sabang, Alm. Zaini Zambek Kapten/Nahkoda kapal fery KMP Gurita, yang selamat dari berenang dilaut seperti pengusaha Taiwan Wong Tung Tee.

Atas takdir Allah SWT bahwa diriku masih diberi umur panjang dan bisa bernafas kembali hingga 22 tahun lamanya hingga hari ini. Syukur Alhamdullilah Yaa Rabbi...Engkau telah memberi kepadaku umur yang panjang hingga detik ini.

Yaa Rabbi Ampunilah dosa kedua orang tuaku serta penumpang lainnya. Allaahummaghfir lahuum warhamhum wa'aafihii wa'fu 'anhum. ( Ya Allah, Ampunilah Mereka, kasihanilah Mereka, Berilah kesejahteraan kepada Mereka dan maafkanlah kesalahan Mereka).

Bagi masyarakat Sabang, Banda Aceh dan sekitarnya yang tidak bisa hadir diharapkan mengirim doa dan bacaan Alfatihah sebanyak 7 kali.

Tugu Peringatan Tenggelamnya KMP Gurita di Balohan Sabang

Tugu peringatan tenggelamnya kapal fery KMP Gurita sumbangan  pengusaha Taiwan Wong Tung Tee di pelabuhan Balohan juga telah dicat ulang dan terlihat menarik. Dalam pelayaran kapal utamakan keselamatan penumpang dan jangan lupa selalu berdoa sebelum berangkat, jangan merokok didalam kapal yang bisa menimbulkan kebakaran yang tidak terduga.

Rachmad Yuliadi Nasir (SMS/WA:0888.7211.300)

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline