Lihat ke Halaman Asli

Rachmad Yuliadi Nasir

Jurnalis Independent

Industri Perikanan Pengolahan Tuna Aceh Persiapkan Pabrik baru di lampulo

Diperbarui: 2 November 2017   18:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Peletakan batu pertama pabrik pengolahan ikan tuna

JAKARTA-Independent, Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Lampulo merupakan salah satu pelabuhan perikanan sebagai pusat pertumbuhan ekonomi dan sentra kegiatan bisnis perikanan yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan.

Seringkali hasil laut yang didapat oleh nelayan di kawasan Banda Aceh dan sekitarnya tidak dapat ditampung dengan maksimal. Hasil tangkapan berlebih tetapi hasil melimpah itu belum didukung fasilitas Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Lampulo Banda Aceh. Hal ini karena cold storage (ruang pendingin ikan) PT Aceh Jaya Lampulo Bahari hanya berkapasitas 50-100 ton.

Untuk itulah diperlukan suatu pabrik pengolahan ikan yang baru. Di kawasan Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Lampulo maka ikan tuna (yellow fin) menempati posisi tertinggi dengan harga jual mencapai pada tahun 2016 sebesar Rp 25.536 rata-rata/kg.

PT Yakin Pacifik Tuna sebagai salah satu pemain dibidang pengolahan ikan tuna baru saja melakukan peletakan batu pertama yang dilakukan oleh Gubernur Aceh Irwandi Yusuf, Lampulo Banda Aceh, Kamis 2 November 2017.

Irwandi Yusuf melakukan peletakan batu pertama

Dikawasan Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Lampulo akan dibagun pabrik pengolahan ikan tuna yang baru. Kita ketahui bersama bahwa luas laut Aceh mencapai 295.000 kilometer per segi dan panjang garis pantai mencapai 2.666 kilometer, tersimpan hasil laut jutaan ton per tahun.

Keberadaan industri pengolahan ikan sangat penting untuk meningkatkan nilai tambah dari hasil ikan tangkapan nelayan Aceh. Gebrakan pembangunan pabrik baru PT Yakin Pasifik Tuna juga mendapat apresiasi yang tinggi dari Gubernur Aceh Irwandi Yusuf.

Tentu saja masalah adminsitrasi investasi jangan sampai dipersulit. Untuk kepemilikan lahan ini sendiri merupakan Hak Guna Usaha (HGU). Pemda Aceh Aceh juga membebaskan biaya sewa tanah sampai dua tahun.

Terlihat juga Direktur PT Yakin Pasifik Tuna Amer Hafis Sandi dan Abdul Malik Hasan selaku Direktur PT Yamako Pasifik Tuna yang merupakan induk dari PT Yakin Pasifik Tuna Aceh serta para investor dari Brunai Darusalam, Singapura, Malaysia, Jepang yang berminat untuk berinvestasi dibidang pengolahan ikan tuna.

Pembangunan pabrik pengolahan ikan tuna juga mendapat dukungan penuh dari PT Yamako Pasifik Tuna (Yamako Pacific  ltd) asal singapore yang merupakan perusahaan induk dari PT Yakin Pasifik Tuna Aceh.

PT Yamako Pasifik Tuna berdiri tahun 2017 di kawasan cot Lamkuweh, Ulee Lheue Banda Aceh. Sekarang PT Yamako Pasifik Tuna sudah memiliki tiga pabrik yang telah melakukan proses produksi yaitu di Jepang, Brunei Darussalam, Maumere, Sikka, Nusa Tenggara Timur, Indonesia, dan yang paling besar nantinya pabrik di Aceh ini.

Dalam sambutannya, Direktur Utama PT Yakin Pasifik Tuna, Amer Hafis Sandi menargetkan pabrik pengolahan ikan tuna bisa segera beroperasi pada tahun 2018.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline