Lihat ke Halaman Asli

Rachmad Yuliadi Nasir

Jurnalis Independent

Pengunjung Kilometer Nol Sabang Mencapai Angka 166.661

Diperbarui: 8 Februari 2017   09:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tugu Kilometer Nol Sabang sedang direnovasi

JAKARTA-Independet, Bila Anda berkunjung ke Sabang jangan melewati destinasi utama pariwisata di ujung Indonesia ini yaitu Kilometer Nol Sabang. Salah satu icon kota sabang yang sangat terkenal di dunia adalah tugu kilometer Nol Sabang.

Dimana tugu kilometer Nol Sabang ini terletak di desa Iboih atau 29 kilometer dari kota Sabang. Setiap orang berlomba-lomba untuk segera datang mengunjungi tugu tugu kilometer Nol Sabang ini. Para turis lokal dan manca negara bisa datang ke kota Sabang melalui jalur laut (kapal cepat dan kapal lambat) serta jalur udara (pesawat udara dari Medan dan Jakarta).

Tugu Kilometer Nol Sabang

Setiap orang yang telah berkunjung ke tugu kilometer Nol Sabang bisa memperoleh kenang-kenangan sertifikat "KILOMETER NOL INDONESIA."

Salah satu sertifikat Kilometer Nol Sabang

Data dari dinas pariwisata Sabang disebutkan hingga tanggal 31 Desember 2016 sudah ada 166651 orang yang membuat sertifikat Kimometer Nol Indonesia di Sabang. Tentu saja pada tanggal 1 Januari 2017 para pengunjung yang membuat sertifikat Kilometer Nol Indonesia sudah melewati angka 166661.

Sertifikat Kilometer Nol Indonesia

Sekarang tugu Kilometer Nol Sabang dalam tahapan renovasi. Dahulu tinggi tugu kilometer nol mencapai angka 22,5 meter dan tugu lama tetap dipertahanakan disekelilingnya ada tambahan bangunan baru hingga mencapai tinggi 45 meter. Dan direncanakan akan diresmikan oleh Presiden Indonesia ketika berkunjung ke kota Sabang untuk mengikuti acara Sabang Sail 2017 di bulan Oktober-November 2017.

Data museum Kilometer Nol Indonesia diketahui pada lantai pertama monumen terdapat sebuah pilar bulat dan terdapat prasasti peresmian tugu yang ditandatangani Wakil Presiden Indonesia, Try Sutrisno, pada 9 September 1997. Bila kita perhatikan dengan sekmasa maka terlihat beton bersegi empat dimana tertempel dua prasasti lainnya yang ditandatangani Menteri Riset dan Teknologi BJ. Habibie 24 September 1997.

Mode Tugu Kilometer Nol Indonesia

Dalam prasasti itu bertuliskan penetapan posisi geografis Indonesia diukur pakar BPP Teknologi dengan menggunakan teknologi satelit Global Positioning System (GPS). Tugu baru Kilometer Nol Sabang sesuai kontruksi rancangan pembangunan dibangun dengan empat pilar sebagai tiang penyokong yang melambangkan semboyan dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampai Pulau Rote yang merupakan batas kedaulatan Indonesia.

Pembenahan disana-sini masih perlu dilakukan karena biaya proyek pembangunan Tugu Kilometer Nol Sabang ini menelan biaya hingga Rp 16 Milyar lebih.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline