Lihat ke Halaman Asli

Rachmad Yuliadi Nasir

Jurnalis Independent

Beramal Saleh Bekal Akhirat

Diperbarui: 11 Agustus 2016   10:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kaukus Wartawan Peduli Syariat Islam

JAKARTA-Independent, Namanya juga manusia tempat segala sesuatu terjadi bisa berbuat amal baik dan tidak baik. Menurut catatan bahwasannya hidup kita di dunia ini tidak sampai dari setengah jam waktu akhirat. Rasulullah Saw bersabda bahwa : "Allah membenci orang yang pandai dalam urusan dunia tetapi bodoh dalam urusan akhirat".

Dalam pengajian rutin Kaukus Wartawan Peduli Syariat Islam (KWPSI) disebutkan bahwa, "Semua kita kalau ditanya mau hidup senang dan bahagia dunia dan akhirat dan ingin masuk surga. Tapi giliran diajak beriman dan beramal saleh, semuanya menghindar."

Janganlah kita merasa senang dengan kebodohan, artinya adalah membiarkan diri bahkan merasa nyaman dengan ketidaktahuan dalam masalah agama. Sebagaimana banyak terjadi pada muslim masa kini yang tiap harinya disibukkan dengan urusan bisnis dan bermacam pekerjaan demi mencapai cita-citanya mengejar harta kekayaan dan materi dunia.

Dalam hidup ini mencintai harta yang berlebihan adalah sumber segala kecelakaan dan keburukan. Baik keburukan fisik maupun mental. Kita perlu berintropeksi diri mengapa diri ini seringkali mengejar satu pekerjaan. Betapa para pebisnis itu sering kali keuar masuk rumah sakit berganti-ganti penyakit karena komplikasi yang disebabkan kurangnya perhatian dalam mengurus diri dan lebih suka mengejar materi.

Perbanyaklah beramal saleh dengan mengerjakan hal-hal baik. Amal shaleh adalah melakukan pekerjaan baik yang bermanfaat bagi diri sendiri dan bagi orang lain berdasarkan ikhlas karena Allah semata.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline