JAKARTA-Independent, Dalam Islam kita dituntut untuk Shalat 5 kali dalam sehari semalam. untuk itulah perlu rambu-rambu khusus dalam penerapan Shalat seperti kita harus tahu hukum-hukum tentang Shalat.
Dalam pengajian rutin KWPSI (Kaukus Wartawan Peduli Syariat Islam) tergambarkan bahwa, "Allah yang harus dijadikan prioritas dalam berakhlak dan beradab melalui ibadah yang kita kerjakan."
Disini adanya penghambaan diri dalam doa/permohonan. Dalam Shalat kita harus khusuk memohon kepada-Nya dan tidak boleh asal-asalan. Perhatikan batas-batas aurat dan jangan sampai aurat terbuka serta harus bebas dari najis. Utamakan bersih dari unsur-unsur najis dan harus bersih tempat shalat. Bersahaja dan tidak berlebih-lebihan dalam shalat karena akan membuat ria serta kesombongan.
Bersahaja dalam ibadah artinya jangan terlalu berlebihan, karena sikap yang demikian akan merusak fisik, memadamkan kobaran semangat dan ketahanan dalam bekerja. Jangan pula bersikap ogah-ogahan, setengah hati, karena kemudian dapat menyebabkan manusia meninggalkan hal yang bersifat nafilah, yaitu mengabaikan yang fardhu dan bergantung pada harapan-harapan kosong.
Untuk dapat khusuk maka harus dihadirkan niat yang tulus karena harus termotivasi ingin bertemu dengan Rabb/Tuhan semesta alam. Hadirkanlah kewibawaan Allah SWT dalam shalat. Untukitulah diperlukan keiklasan karena amal itu tergantung dari niat.
Dengan niat iklas maka amal ibadah kita akan diterima oleh Allah SWT. Shalatlah Anda semuanya sebelum Anda dishalatkan oleh orang lain. Penuhi rumah-rumah Allah SWT dimanapun kita berada untuk beribadah sesuai tuntutan Rasullullah SAW.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H