Lihat ke Halaman Asli

Rachmad Yuliadi Nasir

Jurnalis Independent

Objek Wisata Japan Memorial World War II di Sabang

Diperbarui: 28 April 2016   11:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tugu Jatuhnya Pesawat Jepang di Sabang(twitter:@rachmadyuliadi)

JAKARTA-Independent, Di kota Sabang ada salah satu situs sejarah yang terletak di kawasan Merbabu. Disana terdapat lebih dari 20 makam bangsa Jepang serta sebuah tugu peringatan.

Terkait jatuhnya pesawat Sato AU Jepang, 11 September 1943 di pulau Nangkodi ketika kembali dari mengawasi Lautan Hindia menuju Pangkalan Sabang. Salah seorang keturunan Jepang di Medan pengusaha restoran berinisiatif membangun sebuah tugu peringatan di Sabang.

Nama-nama para korban perang dunia kedua di Sabang: Kapten Sato, Peltu Saito, Serma Kato, Serma Ginnouchi, Sersan Hamaguchi, Sersan Tanno, Sersan Nasiki. Semoga damai abadi dan kemakmuran di lapangan terbang ini. Sabang, 20 Mei 1979, T Sato, Fukushima Jepang.

Naskah asli yang berupa selembar kertas bertuliskan nama-nama korban pesawat dan tulisan lainnya untuk ditulis pada tugu peringatan jatuhnya pesawat Sato AU Jepang tersebut masih tersimpan di koleksi pribadi PUSPIATUR.

Anak kapten Sato ini pernah menjadi seorang dokter di rumah sakit Sato Hospital Jepang. Sekitar Minggu kedua di bulan Juli 1984, dokter Sato beserta rombongan datang ke Sabang dan singgah ke rumah Drs.M.Nasir, Kabag Umum pemda Sabang.

Hari Sabtu itu kebetulan juga suratnya dari dokter Sato sampai di rumah. Ada dua buah prangko yang tertera di sana dan kini kedua prangko Jepang itu menjadi koleksi pribadi PUSPIATUR termasuk beberapa prangko Jepang lainnya.

Tentu saja banyak souvenir menarik yang dibawa oleh rombongan dokter Sato ini. Malam harinya dilakukan pertukaran souvenir di kawasan hotel Sabang Hill dan tukar kartu nama. Setiap akhir tahun dokter Sato rajin mengirim surat dan kartu ucapan selamat tahun baru.

Pada tahun 1992 ada seorang turis Jepang yang datang ke Sabang dan bertemu dengan Drs.M.Nasir di kantor walikota Sabang yang menjabat sebagai Humas pemda Sabang, sang turis Jepang Onuki mengatakan bahwa,"Dokter Sato sudah tiada sudah meninggal dunia di Jepang."

Bila kini kita berkunjung ke kasawan Merbabu itu maka terlihat kawasan makam Jepang yang memprihatinkan sekali, pagar sudah miring dan berkarat, tanaman merambat tumbuh dengan suburnya, beberapa makam sudah rusak dan perlu renovasi di kawasan ini.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline