Pertumbuhan Usaha Kecil Menengah (UKM) di Indonesia sangatlah cepat. Menurut Kemenkop UKM, jumlah pelaku UKM di Indonesia mencapai 59,2 juta pelaku. Bahkan, para pelaku UKM juga berkontribusi cukup besar terhadap Pendapatan Domestik Bruto (PDB) di Indonesia.
Masih menurut Kemenkop UKM, kontribusi UKM terhadap PDB selalu mengalami peningkatan. Di tahun 2014, kontribusinya mencapai 1,71 persen, lalu meningkat tajam mencapai 3,99 persen di tahun 2016, dan menjadi 4,48 persen pada tahun 2017. Diperkirakan angka tersebut akan semakin naik hingga 5 persen di tahun 2019 ini.
Namun, peningkatan kontribusi UKM terhadap PDB ternyata tidak berbanding lurus dengan perkembangan UKM secara merata. Ternyata, masih banyak para pelaku UKM pemula yang mengalami kerugian hingga akhirnya bangkrut dan menutup usahanya.
Bahkan, menurut sebuah survei internasional, lebih dari 80% UKM di Asia tutup di tahun ketiga mereka berdiri. Penyebabnya beragam. Mulai dari kurangnya pengetahuan bisnis hingga minimnya modal usaha.
Jika Anda termasuk pelaku UKM, atau berkeinginan merintis usaha berskala kecil menengah, segera persiapkan diri Anda dengan mempelajari 5 Penyebab Kebangkrutan UKM berikut ini.
Kurangnya Kemampuan Manajerial
Penyebab kebangkrutan UKM yang pertama adalah kurangnya kemampuan manajerial pengusaha.
Hal ini ditunjukkan oleh perencanaan strategi yang buruk, pengelolaan bisnis yang tidak efektif, serta minimnya komunikasi dengan para pekerja (pegawai) yang terlibat. Akibatnya, Anda seringkali "keteteran" dalam menjalankan usaha Anda.
Kurangnya kemampuan manajerial ini dapat Anda atasi dengan belajar lebih dalam dan melatih kemampuan manajerial Anda secara matang. Berikut adalah beberapa saran yang dapat Anda terapkan:
Pertama, carilah mentor yang dapat membantu Anda belajar. Anda bisa mencari banyak mentor inspiratif di internet. Coba temukan mentor yang telah berpengalaman dalam dunia bisnis, pelajari setiap saran yang mereka bagikan, dan terapkan dalam kehidupan Anda sehari-hari.
Kedua, cari 1-2 mitra yang keahliannya bisa melengkapi keahlian Anda. Hal ini penting agar semua ide usaha Anda tidak hanya terfokus dari buah pikiran Anda sendiri. Dengan memiliki mitra yang dapat melengkapi, Anda bisa menerima berbagai masukan dan sudut pandang yang membangun untuk usaha Anda.