Lihat ke Halaman Asli

Kompleksitas Soal dalam Evaluasi Pembelajaran

Diperbarui: 23 September 2023   01:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Sejak saya duduk di bangku sekolah hingga perguruan tinggi sampai hari ketika sudah menjadi seorang pendidik soal untuk penilaian harian, pts dan pat menggunakan pola soal pilihan ganda pada umumnya sedangkan essay untuk penilaian harian, tugas. Seorang guru dapat menentukan bentuk soal  untuk dijadikan sebagai bahan pengambilan nilai kepada peserta didik. Tentunya semua ini mengacu kepada kompetensi dasar atau capaian pembelajaran yang ingin dicapai oleh guru mata pelajaran dalam mengajar di dalam kelas kepada peserta didik. 

Tes merupakan alat penilaian yang diberikan kepada siswa untuk mendapat jawaban dari siswa dalam bentuk lisan, tulisan dan dalam bentuk perbuatan. Tes ini dilaksanakan sesuai dengan tujuan untuk mengukur atau menentukan nilai yang menjadi acuan keberhasilan siswa setelah menempuh proses pembelajaran dalam jangka waktu tertentu.

Tentunya dalam membuat variabel soal Pilihan Ganda atau Essay tak menjadi soal ketika guru itu telah mengetahui kompleksitas soal yang akan diujikan. Serta mata yang diajarkan sesuai dengan apa yang diujikan dalam Penilaian Harian ataupun jenis penilaian lainnya. Paling tidak peserta didik mampu memahami soal yang akan diujikan sebelumnya dengan berlatih soal yang diberikan ketika proses pembelajaran berlangsung. Bagi guru hasil pengukuran berfungsi untuk membandingkan tingkat kemampuan siswa dengan lain dalam kelompok yang diajarnya. 

Di sekolah pengukuran dilakukan guru untuk menaksir prestasi siswa. dengan menggunakan alat atau instrumen yang dapat digunakan dalam kegiatan pengukuran. 

Kompleksitas soal pilihan ganda atau essay mana yang lebih dominan dalam evaluasi pembelajaran di kelas bagi seorang guru. Tentunya tergantung instrumen yang akan digunakan oleh guru bidang study dalam melakukan evaluasi pembelajaran. Kemudian apakah instrumen tes pilihan ganda dan essay memiliki kelebihan dan kekurangan dalam melakukan evaluasi pendidikan. Secara pasti kedua instrumen tes PG atau Essay memiliki ragam kompleksitasnya sendirinya. 

Tentunya bagi guru PG lebih fleksibel karena untuk saat ini banyak konten ragam penilaian terkait dengan PG langsung ada skornya seperti menggunakan Google Form, Quiziz dan lainnya. Begitu pun juga essay dapat di buat dalam Quiziz dan G form akan tetapi untuk jawabannya peserta didik harus sama persis dengan jawaban yang diberikan sebelumnya oleh guru. Berbeda ketika tidak menggunakan aplikasi dengan menggunakan sarana kertas dan peserta didik menulis tangan guru dapat fleksibel dalam memberikan penilaian asalkan sesuai dengan panduan yang dibuatnya.

Dalam Permendikbud NOMOR 21 TAHUN 2022 pasal 1 ayat 2 yang dimaksud Penilaian adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengetahui kebutuhan belajar dan capaian perkembangan atau hasil belajar peserta didik. Kemudian di Pasa 2 menjelaskan Penilaian hasil belajar Peserta Didik dilakukan sesuai dengan tujuan Penilaian secara berkeadilan merupakan Penilaian yang tidak bias oleh latar belakang, identitas atau kebutuhan khusus Peserta Didik. 

Kedua objektif merupakan Penilaian yang didasarkan pada informasi faktual atas pencapaian perkembangan atau hasil belajar Peserta Didik  Edukatif merupakan Penilaian yang hasilnya digunakan sebagai umpan balik bagi Pendidik, Peserta Didik, dan orang tua untuk meningkatkan proses pembelajaran dan hasil belajar. Kemudian Prosedur Penilaian hasil belajar disesuaikan dengan karakteristik jalur, jenjang, dan jenis Satuan Pendidikan.

Penilaian seharusnya dilaksanakan melalui tiga pendekatan, yaitu assessment of learning (penilaian akhir pembelajaran)merupakan penilaian yang dilaksanakan setelah proses pembelajaran selesai, assessment for learning (penilaian untuk pembelajaran)  dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung dan biasanya digunakan sebagai dasar untuk melakukan perbaikan proses belajar mengajar dan assessment as learning (penilaian sebagai pembelajaran) peserta didik juga dapat dilibatkandalam merumuskan prosedur penilaian, kriteria, maupun rubrik/pedoman penilaian sehingga mereka mengetahui dengan pasti apa yang harus dilakukan agar memperoleh capaian belajar yang maksimal. 

Guru berhak memilih proses penilaian yang akan diambilnya dalam proses kegiatan belajar mengajar tentunya harus sesuai dengan ketentuan yang diberlakukan oleh pemerintah. Hal ini tertuang  dalam aturan pemermendikbud no 21 tahun 2022 yang menjelaskan prosedur penilaian hasil belajar Peserta Didik meliputi: perumusan tujuan Penilaian; pemilihan      dan/atau      pengembangan      instrumen Penilaian; pelaksanaan Penilaian; pengolahan hasil Penilaian; dan pelaporan hasil Penilaian. Proses penilaian yang diharapkan adalah dapat mengetahui sampai sejauh mana pengetahuan, ketrampilan serta sikap dalam proses pembelajaran. Tentunya proses penilaian dapat membangun motivasi kepada siswa untuk memperbaiki proses pembelajarannya.

Jenis penilaian yang terdapat permendikbud ada dua hal yakni Penilaian formatif dan Penilaian sumatif. Penilaian Formatif memiliki tujuan untuk memantau, memperbaiki, mengevalusi proses pembelajaran dan mengevaluasi capaian pembelajaran. Sehingga didapatkan kelemahan dan kelebihan siswa dalam kegiatan belajar mengajar di dalam kelas. Beberapa contoh metode penilaian formatif meliputi: Tes formatif digunakan untukmengukur pemahaman siswa terhadap materi yang baru dipelajari.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline