Lihat ke Halaman Asli

Manajamen Konflik

Diperbarui: 31 Agustus 2023   21:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Worklife. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Manusia dikatakan sebagai makhluk sosial di samping bermasyarakat, mereka juga saling membutuhkan antara satu dengan yang lainnya. Manusia dalam sosialitasnya mereka hidup secara berkelompok yang membentuk suatu kelompok masyarakat yang di dalamnya terdapat kelompok-kelompok masyarakat yang lebih kecil. Masyarakat merupakan organisasi yang terdiri dari manusia-manusia yang saling berhubungan serta saling membutuhkan antara satu dengan yang lainnya, mereka senantiasa mengembangkan hubungan sosial untuk menciptakan suatu kenyamanan, kekeluargaan dan keamanan serta tujuan yang telah ditetapkan secara bersama-sama

Terkadang dalam dinamika kehidupan yang kita jalani banyak menuai badai konflik yang berujung pada perpecahan. Banyak keretakan yang ditimbulkan dari proses perselisihan antara individu dengan individu dalam sebuah kelompok ketika sudah bermain dengan nalar, ide dan gagasan. Kadang ada juga proses kenyamanan yang di dapat oleh seorang individu ketika sudah menempati jabatan tertentu dalam kelompoknya.

Proses kenyamanan inilah yang kemudian membekukan sendi berfikir untuk menemukan suatu ide yang dapat dijalankan secara bersama. Pada sisi lain yang lain proses kenyamanan inilah yang kadang orang itu ogah untuk dikritik dan diberikan masukan. Pendapat yang dimasukan oleh teman yang tak sealiran dianggap kamuflase belaka. Pendapat orang lain yang berbeda kadang dianggap pengkhianat bagi kelompoknya. Orang yang berbeda nalar berfikir ditertawakan dianggap tak masuk akal untuk dijalani.

Konflik itu yang ada kadang diselesaikan seperti membersihkan sampah-sampah yang nampak sedangkan yang tak nampak luput dari mata untuk dibersihkan. Ketika ada orang yang ngomong keras dalam sebuah tubuh organisasi tentang dinamika persoalan dan masalah organisasi. Kadang kita melihat para ketua organisasi hanya membersihkan bagian yang nampak dengan memanggil ataupun dengan jalan pemecatan. Tapi bagian yang tak nampak itu jarang dibersihkan karena didalamnya terdapat orang yang memang berkepentingan dalam wadah organisasinya.

Banyak orang yang berkepentingan karena nyaman dengan kedudukannya yang telah dia dapatkan. Masa bodoh dengan teman yang lainnya yang penting dia sudah berada dia inginkan. Sehingga menjadi suatu Konflik dalam suatu organisasi dapat terjadi karena tersendatnya arus komunikasi antar pihak, yang menimbulkan kecurigaan, atau praduga yang dapat mengarah pada tindakan-tindakan yang merugikan semua pihak dalam organisasi. 

konflik merupakan interaksi pertentangan antara dua pihak atau lebih. Konflik biasanya timbul pada berbagai situasi sosial, baik terjadi di dalam diri individu, antarindividu, kelompok, organisasi, maupun suatu negara. Biasanya, konflik muncul karena adanya kesalahpahaman pada sebuah situasi sosial tentang pokok-pokok pikiran tertentu dan adanya antagonisme-antagonisme emosional yang menyebabkan ketidaksesuaian sehingga membuat perasaan marah, tidak percaya, tidak senang, takut, menentang, dan terjadinya bentrokan. 

Konflik berasal dari kata kerja Latin configere yang berarti saling memukul. Secara sosiologis, konflik diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau lebih (bisa juga kelompok) dimana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan menghancurkannya atau membuatnya tidak berdaya. Konflik juga dapat diartikan sebagai hubungan antara dua pihak atau lebih (individu atau kelompok) yang memiliki tujuan atau kepentingan yang berbeda

Konflik adalah ketidaksesuaian, perselisihan, pertentangan, atau adanya posisi yang bersebrangan antara satu pihak dengan pihak lainnya, baik antar individu maupun antar kelompok. terdapat empat konflik yaitu konflik vertikal, konflik horizontal, konflik garis-staf, konflik peranan.

1)      Konflik vertikal Konflik ini terjadi antara individu atau kelompok yang memiliki kedudukan yang berbeda dalam organisasi, misalnya konflik yang terjadi antara bawahan dan atasan.

2)      Konflik horizontal Konflik ini terjadi antara individu atau kelompok yang memiliki kedudukan yang sama atau setingkat dalam organisasi. Misalnya konflik yang terjadi antara karyawan atau antar departemen yang setingkat.

3)      Konflik lini-staf Konflik ini terjadi antara karyawan lini yang biasanya memegang posisi komando, dengan pejabat staf yang biasanya berfungsi sebagai penasehat dalam organisasi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline